Koperasi - JIKA sebagian anak muda masa kini mulai meninggalkan koperasi, karena dianggap sudah ketinggalan zaman, tak demikian halnya dengan Reni Nur. Dara 21 tahun asal Tlogomas itu justru mengaku lagi gandrung-gandrungnya terlibat dalam usaha koperasi yang menurutnya mengasyikkan.
Reni jelas tak asal bicara. Dia begitu menyukai aktivitas koperasi setelah terjun langsung di dalamnya. Sejak bergabung sebagai karyawan Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi Wanita (Kopwan SU SBW) yang berkantor di Jalan Trunojo, Klojen, kodew sinam kelahiran 18 Juni 1992 itu merasakan banyak manfaat positif.
Salah satunya adalah menyerap ilmu ekonomi koperasi. “Karena terlibat langsung, saya jadi banyak belajar tentang koperasi. Banyak jenis usaha yang dikelola koperasi. Dari situ saya juga terus mempelajari segala sesuatu yang baru. Ternyata tidak kuno, malah menyenangkan,” tuturnya (Red. Malang Post)
Selain itu, mahasiswi jurusan akuntansi Universitas Widyagama tersebut mengaku semakin banyak kenalan dan relasi. Hal itu membuat pergaulannya semakin luas sekalipun bergelut dengan segudang aktivitas kantoran. “Malah bisa menambah banyak kenalan. Rasanya lama-lama bukan seperti teman saja, sudah seperti saudara. Karena prinsipnya betul-betul kekeluargaan,” bebernya ramah.
Menurut alumni SMK Muhammadiyah 2 ini, kegiatan koperasi tidak sebatas kegiatan formal ekonomi seperti simpan pinjam dan aspek keuangan lainnya. Seringkali Kopwan SU SBW juga menggelar acara semarak di luar kantor, misalkan saja lomba menyanyi hingga bakti sosial. Beragam kegiatan tersebut membuatnya tidak pernah merasa bosan.
Berdasar pengalaman itulah, Reni tak segan mengajak teman-temannya untuk bergabung menjadi anggota koperasi. Justru dengan aktif berpartisipasi dalam koperasi, generasi muda akan merasakan banyak manfaat positif seperti dirasakannya langsung. “Harusnya anak muda zaman sekarang terlibat langsung di koperasi. Manfaatnya positifnya akan sangat terasa dan berguna bagi kita,” imbuh dara berparas ayu ini.
Salah satunya adalah menyerap ilmu ekonomi koperasi. “Karena terlibat langsung, saya jadi banyak belajar tentang koperasi. Banyak jenis usaha yang dikelola koperasi. Dari situ saya juga terus mempelajari segala sesuatu yang baru. Ternyata tidak kuno, malah menyenangkan,” tuturnya (Red. Malang Post)
Selain itu, mahasiswi jurusan akuntansi Universitas Widyagama tersebut mengaku semakin banyak kenalan dan relasi. Hal itu membuat pergaulannya semakin luas sekalipun bergelut dengan segudang aktivitas kantoran. “Malah bisa menambah banyak kenalan. Rasanya lama-lama bukan seperti teman saja, sudah seperti saudara. Karena prinsipnya betul-betul kekeluargaan,” bebernya ramah.
Menurut alumni SMK Muhammadiyah 2 ini, kegiatan koperasi tidak sebatas kegiatan formal ekonomi seperti simpan pinjam dan aspek keuangan lainnya. Seringkali Kopwan SU SBW juga menggelar acara semarak di luar kantor, misalkan saja lomba menyanyi hingga bakti sosial. Beragam kegiatan tersebut membuatnya tidak pernah merasa bosan.
Berdasar pengalaman itulah, Reni tak segan mengajak teman-temannya untuk bergabung menjadi anggota koperasi. Justru dengan aktif berpartisipasi dalam koperasi, generasi muda akan merasakan banyak manfaat positif seperti dirasakannya langsung. “Harusnya anak muda zaman sekarang terlibat langsung di koperasi. Manfaatnya positifnya akan sangat terasa dan berguna bagi kita,” imbuh dara berparas ayu ini.
