Akibat suka narsis dan pamer kemewahan di Facebook berujung sial bagi remaja ini. Benda-benda elektronik yang ditunjukkannya menarik perhatian teman Facebook yang ternyata maling. Alhasil, apartemen si remaja pun dibobol. Remaja yang tak disebut identitasnya itu tinggal di Sao Paulo, Brazil. Menurut Fabiana do Sena, polisi yang menyelidiki kasus ini, pencetus ide perampokan belakangan diketahui sebagai salah satu teman sekolahnya.
Si maling tergoda dengan benda-benda elektronik yang dipamerkan remaja itu di Facebook. Entah bagaimana, ia berhasil mencuri kunci rumah sang remaja dan meminta bantuan dua orang dewasa merampok apartemen korban di wilayah kelas menengah di Sao Paulo. Dua perampok tersebut sukses membobol rumah korban dan menawan keluarganya. Mereka pun meraup beberapa barang berharga seperti perhiasan, jam tangan, benda elektronik dan uang tunai.
Polisi mendengar laporan perampokan ini dan memburu tersangka. Dua maling itu ternyata bersenjata dan terlibat tembak-tembakan dengan polisi. Akhirnya, keduanya tewas diterjang timah panas aparat. Remaja yang mengagagas perampokan ditangkap dan mengakui perbuatannya. “Para remaja menampilkan informasi pribadinya di website itu. Penting bagi orang tua menasehati agar mereka tidak melakukannya,” ucap Sena, seperti dilansir The Register. [sumber]
Waspada!! jangan biasakan pamer benda dan barang-barang mewah di Facebook
Si maling tergoda dengan benda-benda elektronik yang dipamerkan remaja itu di Facebook. Entah bagaimana, ia berhasil mencuri kunci rumah sang remaja dan meminta bantuan dua orang dewasa merampok apartemen korban di wilayah kelas menengah di Sao Paulo. Dua perampok tersebut sukses membobol rumah korban dan menawan keluarganya. Mereka pun meraup beberapa barang berharga seperti perhiasan, jam tangan, benda elektronik dan uang tunai.
Polisi mendengar laporan perampokan ini dan memburu tersangka. Dua maling itu ternyata bersenjata dan terlibat tembak-tembakan dengan polisi. Akhirnya, keduanya tewas diterjang timah panas aparat. Remaja yang mengagagas perampokan ditangkap dan mengakui perbuatannya. “Para remaja menampilkan informasi pribadinya di website itu. Penting bagi orang tua menasehati agar mereka tidak melakukannya,” ucap Sena, seperti dilansir The Register. [sumber]