‘’Belum. Masih belum banyak yang tukar. Karena hari raya masih jauh. Per hari paling bisa jual tiga sampai empat bendel uang seribuan. Kira-kira Rp 400 Ribu saja,’’ tutur Maisaroh, salah satu pedagang uang di Jl. Pahlawan, Jumat siang.
Dari pantauan Malang Post menunjukkan, para penjaja uang atau penjual jasa tukar uang mayoritas didominasi warga dari Madura. Tetapi, mereka yang berdagang di jalanan hanyalah pegawai upahan. Sedang, pemilik modalnya cukup main telpon mengecek omset anak buahnya.
‘’Kami hanya dibayar saja. Semakin banyak uang yang terjual, maka semakin banyak komisi untuk saya. Karena, sistemnya bagi hasil dari penjualan (penukaran) uang,’’ ujarnya dibenarkan suaminya, yang berdiri ikut mengawasi penjualan.
Dibanding penjual uang lain, system penjualan uang yang dilakukan Maisaroh tergolong cukup menarik. Puluhan bendel uang seribuan ditumpuk berjenjang ke atas kemudian ditutup dengan bendel lima ribuan dan sepuluh ribuan. Sekilas tampilannya mirip Piramida Mesir.
Sebelumnya, secara terpisah Hamid Ponco Wibowo Deputi Pimpinan BI Surabaya menyebutkan, BI Surabaya menyiapkan kebutuhan uang baru menyambut Lebaran 2011 sebesar Rp 4,09 Triliun. Jumlah itu masih ditambah cadangan sebanyak Rp 2,6 triliun untuk menjamin penukaran uang.
‘’Prediksi kami penukaran uang tahun ini naik 28,59 persen disbanding tahun lalu dengan komposisi uang pecahan kecil Rp 822,07 Miliar dan uang pecahan besar mencapai Rp 3,27 Triliun,’’ ujarnya.
Sementara itu guna mempermudah proses penukaran agar tidak bertumpu di satu titik, BI telah menyiapkan 500 outlet. Diantaranya di bank-bank umum dan BPR-BPR. [sumber]
