Home » » BERITA KOTA MALANG : DUALISME MASIH BERLANJUT

BERITA KOTA MALANG : DUALISME MASIH BERLANJUT

Written By Unknown on Kamis, 04 Agustus 2011 | 18.44

MALANG -  Konflik pengurus di internal Arema belum juga mereda, apalagi berakhir. Bukti terbaru, kehadiran dua kubu berbeda di acara  AFC Professional Club Assesment Workshop yang digelar PSSI di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (3/8) kemarin.

Dualisme kepengurusan Arema itu berlanjut, setelah sebelumnya juga muncul di ajang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Seperti diberitakan Malang Post sebelumnya, Muhamad Nur benar-benar ikut datang di acara workshop tersebut.


Menurut sumber informasi Malang Post di arena workshop itu, Muhamad Nur datang bersama Siti Nurzanah. Kabarnya dua orang ini datang dengan status sebagai Pjs. Direktur Utama dan Direktur PT Arema Indonesia.


Dilain pihak, manajemen Arema dibawah kendali Rendra Kresna sebagai Presiden Klub Arema telah mengirim Sudarmaji (Manajer Media Officer Arema) dan Muhammad Taufan (Sekretaris tim Arema) di workshop tersebut.

Praktis dalam workshop yang seharusnya masing-masing klub diwakili dua orang ini, khusus Arema diwakili empat orang. Pasalnya, Muhamad Nur, Siti Nurzanah, Sudarmaji dam M. Taufan akhirnya sama-sama diperbolehkan mengikuti workshop.


’’Ya, semua wakil Arema boleh ikut workshop, tapi sebelumnya sempat ramai saat pengisian daftar hadir. Pak Nur sepertinya mempertanyakan legalitas wakil yang ditunjuk Pak Rendra,’’ ungkap sumber informasi Malang Post itu.


Kebetulan yang datang lebih dulu adalah Sudarmaji dan M. Taufan, disusul berikutnya Muhamad Nur. Menariknya, masing-masing pihak ini kabarnya sama-sama membawa surat undangan dari PSSI untuk menghadiri workshop.


Sudarmaji datang berdasarkan surat undangan yang dikirim PSSI ke kantor Arema pada Senin (1/8) kemarin, sedangkan surat undangan yang dibawa Muhamad Nur hingga kini masih belum ada kejelasan darimana datangnya.


Pastinya dengan keberadaan Siti Nurzanah yang kini dekat dengan pengurus teras PSSI, tampaknya tidak sulit untuk Muhamad Nur bisa datang. Termasuk Muhamad Nur sendiri yang sempat masuk dalam kelompok 78, mudah untuk mendapatkan akses.


Sayangnya, hingga tadi malam, baik Muhamad Nur maupun Siti Nurzanah tidak menjawab konfirmasi Malang Post. Khususnya menyangkut undangan yang membuat mereka akhirnya bertemu Sudarmaji dan M. Taufan di arena workshop.


’’Sudah kami sampaikan sebelumnya, siapapun yang datang (ke workshop, Red) terpenting untuk kepentingan Arema. Forum workshop bukan forum uji legalitas,’’ komentar Sudarmaji perihal adanya dualisme tersebut.


Perihal hasil workshop itu sendiri, menurut mantan wartawan ini banyak wacana yang disampaikan untuk kompetisi musim depan. Diantara tim harus berbadan hukum PT (Perseroan Terbatas) dan harus deposit partisipasi sebesar Rp 5 miliar.


’’Ada wacana pembatasan gaji maksimal pemain lokal Rp 500 juta per musim, durasi kontrak minimal tiga tahun, juga digambarkan tentang pola bagi hasil penerimaan liga yang intinya untuk kepentingan klub,’’ sambungnya.


Secara umum, menurut Sudarmaji, tim Arema sudah siap menyambut kompetisi musim depan. Termasuk mempersiapkan assemen atau verifikasi yang bakal dilakukan AFC (Asian Football Confederation) untuk persyaratan klub professional.


’’Ya, untuk assement, Insya Allah kita siap, kendati belum disebutkan jadwal assementnya atau kunjungan AFC ke Malang, tapi dari syarat-syarat tadi kita tinggal melengkapi, misal soal data laporan keuangan, soal legal, kalau untuk stadion tinggal pengecekan saja,’’ yakin pria yang akrab disapa Darmaji ini.



[sumber]


Cloap Program Affiliasi - Cara Mudah cari uang