Seks dengan mitra tunggal untuk seluruh hidup terlalu membosankan dan bertanggung jawab atas tingginya tingkat perceraian di Hong Kong, menurut penyelenggara Festival Hong Kong Sex Kelima Budaya yang menganjurkan "polyamory", sebuah praktek di mana individu konsensualisme terbuka untuk mencintai lebih dari satu orang pada satu waktu.
"Kami berharap festival bisa membuka pandangan masyarakat terhadap sistem alternatif pernikahan karena hubungan tradisional antara seorang pria dan wanita semakin usang," kata pendiri Emil Ng Man-lun.
Dengan tema "Seksualitas Untied: Spasial, Sosial dan Relational," mencari festival tahun ini untuk lebih pemahaman masyarakat tentang pandangan beberapa seksualitas dalam rangka untuk mempromosikan toleransi dan harmoni dalam masyarakat.
Ng menambahkan bahwa pernikahan kelompok menjadi 'layak' pilihan sebagai mitra dalam hubungan monogami cenderung mengalami kehidupan seks yang kurang memuaskan dan cenderung memiliki perselingkuhan. The Post Global dijelaskan "polyamory" sebagai bentuk cinta, "genital-sharing" perjanjian dengan sebuah kelompok kecil dan dipercaya orang.
sumber
