Ia seringkali merasakan orgasme setiap 30 detik dalam jangka waktu empat hingga delapan jam per hari. Dalam acara tersebut, Rachel mengakui bahwa dirinya didiagnosa menderita gangguan seksual setelah melahirkan anak pertamanya.
Rachel menjelaskan bahwa orgasme yang biasa dirasakannya ratusan kali per hari tersebut hanya bisa diatasi dengan pengendalian diri. "Jika aku tidak mengendalikan diri dan bertekad kuat, aku tidak tahu apa jadinya jika pergi ke luar rumah," tuturnya.
Menurut pengakuan Rachel, bahkan peralatan rumah tangga dapat menjadi pemicu orgasme pada dirinya. Saat mesin cuci sedang beroperasi, Rachel tidak berani menyentuh mesin cuci tersebut karena getarannya dapat menjadi pemicu orgasme.
Konndisi ini awalnya mengganggu Rachel secara emosional. Rachel seringkali sedih dan merasa tidak diinginkan oleh suaminya, yang diakuinya adalah hal yang sulit ia terima.
John mengatakan bahwa gangguan yang dialami istrinya tersebut memiliki sisi positif dan negatif. "Hal tersebut kadang menjadi saat menyenangkan, karena tidak setiap hari wanita dapat menjadi agresif seperti itu, namun kadangkala hal tersebut dapat merugikan pula," tuturnya.
Ahli Pengobatan Seksual, Dr David Goldmeier menjelaskan bahwa gangguan seksual langka pada wanita ini kadang dapat terselesaikan dengan sendirinya. Obat untuk penyakit ini belum ditemukan namun gejala dapat dikendalikan dengan melakukan meditasi dan latihan dasar yang bermanfaat bagi panggul disertai dengan konsumsi obat penghilang rasa sakit.