Dilansir Daily Mail, Senin (14/10/2013), pria yang berasal dari Bristol, Inggris, ini telah mendesain bungkus rokok selama lebih dari 30 tahun. Meskipun demikian, ia juga sebenarnya adalah seorang perokok. Suatu hari, ia merasa memiliki kondisi yang tak biasa pada lidahnya. Setelah diperhatikan, ia bahkan merasa apa yang ia alami pada lidahnya mirip dengan gambar kanker lidah yang ia gunakan pada salah satu desainnya.
Untuk memastikan kebenarannya, Mark tak lagi menunda berkonsultasi dengan dokter. Benar saja, ia kemudian didiagnosis dengan kanker lidah. Mark kemudian menjalani operasi untuk mengangkat tumor tersebut. Ia juga mengganti jaringannya yang hilang dengan menggunakan kulit dan pembuluh darah dari lengannya.
"Saya sangat beruntung. Jika saya memiliki pekerjaan yang lain, saya mungkin tidak pernah menyadari adanya gejala tersebut. Saya akui pekerjaan saya ini telah menyelamatkan hidup saya," ujar Mark.
Mark yang diketahui sebelumnya memiliki kebiasaan merokok sebanyak 10 batang per hari ini selama lebih kurang 20 tahun kini telah memutuskan untuk berhenti merokok. Ayah dua anak ini dikenal sebagai seorang desainer grafis khusus bungkus rokok di Australia. Pada salah satu desainnya, ia menggunakan gambar seorang wanita yang mengalami kanker mulut.
Meskipun masih dalam tahap pemulihan pasca operasi dan sedang mempersiapkan diri untuk melakukan serangkaian radioterapi, Mark tetap berjuang mendesak pemerintah Inggris. Ia meminta pemerintah untuk memaksa perusahaan-perusahaan di Inggris menggunakan gambar dengan peringatan di setiap bungkusnya, tanpa memunculkan merek.
Namun meskipun survei terbaru yang dilakukan oleh British Heart Foundation mengungkapkan bahwa sepertiga remaja Inggris menunda merokok karena adanya gambar peringatan kesehatan tersebut, pemerintahnya masih belum yakin.
Seorang juru bicara dari Department of Health pemerintah Inggris mengungkapkan bahwa meskipun mereka sangat serius mengenai potensi perubahan kemasan dapat mengurangi tingkat merokok, mereka telah memutuskan untuk menunggu sampai dampak keputusan di Australia dapat diukur dan baru kemudian mereka akan membuat keputusan.