Bandung, - Siapa pembunuh wanita cantik, Sisca Yofie (34), masih misterius. Empat hari berlalu sejak Sisca tewas bersimbah darah, polisi belum menemukan titik terang soal identitas pelaku berjumlah dua orang yang aksinya terekam kamera CCTV.
"Masih gelap," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul kepada wartawan di Bandung, Jumat (9/8/2013).
Ia menyampaikannya sewaktu ditanya perkembangan penyelidikan yang ditangani Satreskrim Polrestabes Bandung. "Proses penyelidikan masih berlangsung. Doakan saja segera terungkap dan tertangkap pelakunya," sambung Martin.
Lebih lanjut dia menuturkan, tim khusus Polrestabes Bandung dibantu Polda Jabar serta tim Cyber Crime Mabes Polri guna mengusut tuntas perkar terebut. Sementara ini sudah 10 saksi dimintai keterangan yang di antaranya rekan kerja dan keluarga Sisca.
"Tim masih menganalisis. Kami imbau kepada masayarakat yang mengetahui kejadian langsung serta korban pernah curhat dirundung masalah, agar bisa membantu memberikan keterangan kepada polisi," tutur Martin.
Pada Senin 5 Agustus lalu atau betepatan waktu buka puasa, dua pelaku menunggangi satu sepeda motor menyergap Sisca di depan rumah tempat indekosnya. Pelaku yang dibonceng itu menjambak dan menyeret tubuh Sisca sejauh satu kilometer.
Aksi keji tersebut diakhiri pelaku dengan cara membacok kepala Sisca. Pelaku pun tancap gas meninggalkan Sisca yang tertelungkup bersimbah darah di tengah jalan.
Sekujur tubuh bagian depan lebam dan lecet lantaran bekas diseret. Bajunya menjadi compang camping dan kain celana terkoyak akibat gerusan aspal jalan. Sisca menghembuskan nafas terakhir sewaktu perjalanan menuju Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Pelaku kemungkinan mengenal serta dekat dengan Sisca. Motif eksekusi keji itu diduga berlatar dendam. Kondisi itu diperkuat dengan nihilnya barang berharga milik Sisca yang raib digondol pelaku. [detikNews]
Berita lainnya
Ia menyampaikannya sewaktu ditanya perkembangan penyelidikan yang ditangani Satreskrim Polrestabes Bandung. "Proses penyelidikan masih berlangsung. Doakan saja segera terungkap dan tertangkap pelakunya," sambung Martin.
Lebih lanjut dia menuturkan, tim khusus Polrestabes Bandung dibantu Polda Jabar serta tim Cyber Crime Mabes Polri guna mengusut tuntas perkar terebut. Sementara ini sudah 10 saksi dimintai keterangan yang di antaranya rekan kerja dan keluarga Sisca.
"Tim masih menganalisis. Kami imbau kepada masayarakat yang mengetahui kejadian langsung serta korban pernah curhat dirundung masalah, agar bisa membantu memberikan keterangan kepada polisi," tutur Martin.
Pada Senin 5 Agustus lalu atau betepatan waktu buka puasa, dua pelaku menunggangi satu sepeda motor menyergap Sisca di depan rumah tempat indekosnya. Pelaku yang dibonceng itu menjambak dan menyeret tubuh Sisca sejauh satu kilometer.
Aksi keji tersebut diakhiri pelaku dengan cara membacok kepala Sisca. Pelaku pun tancap gas meninggalkan Sisca yang tertelungkup bersimbah darah di tengah jalan.
Sekujur tubuh bagian depan lebam dan lecet lantaran bekas diseret. Bajunya menjadi compang camping dan kain celana terkoyak akibat gerusan aspal jalan. Sisca menghembuskan nafas terakhir sewaktu perjalanan menuju Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Pelaku kemungkinan mengenal serta dekat dengan Sisca. Motif eksekusi keji itu diduga berlatar dendam. Kondisi itu diperkuat dengan nihilnya barang berharga milik Sisca yang raib digondol pelaku. [detikNews]
Berita lainnya