Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) (BNI) mengakui terjadi kenaikan beban operasional yang mencapai 24,2 persen atau naik dari Rp 4,3 triliun menjadi Rp 5,4 triliun di semester I-2012. Apa sebabnya?
Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo menjelaskan peningkatan beban operasional tersebut disebabkan oleh perekrutan karyawan tetap BNI yang dilakukan selama semeter I tahun 2012.
"Kita melakukan pro job recruitment akhir 2011. Total karyawan hingga akhir Desember 2011 adalah 23.600 karyawan. Sedangkan sampai semester I tahun 2012 adalah 25.788 karyawan karena kita mengembangkan outlet sehingga kaitannya peningkatan operating expands," ungkap Gatot saat pemaparan kinerja semester II di Kantor Pusat BNI Jakarta, Senin (30/7/2012).
Selain itu, penambahan karyawan untuk katagori outsourcing juga menjadi penyebab naiknya beban operasional BNI yang saat ini jumlahnya mencapai 16.300 karyawan.
"Kita masih butuh outsourcing. Hingga akhir 2011 adalah 14.000 sedangkan per Juni 2011 adalah 16.300. Kita ikutian aturan BI angkat 900 karyawan outsourcing jadi karyawan tetap. Itu tambah cost," sambungnya.
Gatot menilai, penambahan tenaga kerja baru dan outsourcing menurutnya bukan dicatat sebagai beban melainkan sebagai investasi BNI.
"Ini jadi investment, karyawan baru menghasilkan return dalam 2 tahun," tambahnya.
Pada kesempatan itu Gatot juga memaparkan kenaikan laba bersih BNI pada semester I tahun 2012 yang sebesar 20,4 persen atau naik dari posisi Rp 2,73 triliun menjadi Rp 3,29 triliun. Serta peningkatan penyaluran kredit yang tumbuh 17,4 persen atau tumbuh dari Rp 152,8 triliun menjadi Rp 179,4 triliun. sumber
