Pesawat bertenaga surya "Solar Impulse" berhasil terbang melintasi Benua Eropa ke Afrika. Pesawat buatan Swiss ini menempuh perjalanan selama 19 jam dari Madrid, Spanyol, dan mendarat di Bandar Internasional Rabat, Maroko, 5 Juni 2012. Mengapa penerbangannya begitu lama?
Sebab pesawat berpilot tunggal ini kecepatannya hampir sama dengan laju rata-rata sepeda motor, yakni 70 kilometer per jam. Dilihat secara fisik, "Solar Impulse" berbeda dengan pesawat komersial yang berbodi "gendut". "Solar Impulse" bisa dikatakan cukup ramping. Pesawat ini memiliki panjang 21, 85 meter dengan lebar sayap 63,4 meter, setara dengan pesawat Airbus A340. Agar terbang, pesawat dari serat karbon ini menggunakan 12 ribu panel surya di kedua sayapnya sebagai sumber tenaga empat sepeda motor listrik.
Sejak dipublikasikan tahun 2009 lalu, akhirnya pesawat ini sukses menyeberang dari Benua Eropa ke Benua Afrika. Kesuksesan ini menguatkan rencana penggagas proyek sekaligus pilot "Solar Impulse", Bertrand Piccard dan Andre Borschberg, yang berniat menerbangkan pesawat ini mengelilingi dunia tahun 2014 nanti.
Dengan kecepatan terbang rata-rata 70 kilometer per jam (44 mph), "Solar Impulse" bukanlah ancaman langsung pesawat komersial, apalagi jet komersial, yang dapat dengan mudah melakukan pelayaran sepuluh kali lebih cepat--sebuah penerbangan dari Madrid ke Rabat bisa ditempuh sekitar lebih dari satu jam.
Meskipun begitu, pesawat ini telah membuat sejarah sebagai pesawat berawak pertama yang terbang 24 jam dengan energi sinar matahari di tahun 2010. Dan sekali lagi ia membuat rekor menjadi pesawat bertenaga surya pertama yang mampu melintasi benua.
Sumber : http://www.tempo.co/
mesammesem.com