Air mata Wiwik Sugiarti, Sabtu (10/12/2011) malam, kembali menetes. Ibu satu anak ini mengaku terharu masih banyak orang yang punya perhatian pada suaminya yang sudah lama menyatu dengan tanah.
"Andai Mas Gombloh masih hidup, pasti dia ikut bangga dengan semua perhatian ini," begitu tutur Wiwik yang malam itu didampingi anak semata wayangnya, Remi Wicaksono.
Keduanya hadir dalam pentas Just Jazz yang digagas Kika Dhesry Putri, pengelola Think Tank ! Pertunjukan musik jazz tersebut memang spesial, bukan hanya diadakan di padang golf, tapi juga bertema Tribute to Gombloh.
Menurut Wiwik, pada tanggal 18 November mendatang, dia juga diminta datang ke area Tugu Pahlawan untuk menerima penghargaan dari Wagub, Syaifullah Yusuf. "Kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang begitu perhatian pada almarhum Mas Gombloh," ujarnya.
Mengenai jiwa seni Gombloh yang membuahkan karya besar dan dikenal luas, rupanya belum sepenuhnya menurun pada Remi (anaknya). Pria yang kini bekerja di sebuah tempat hiburan di Kapas Krampung itu mengaku sempat membuat band ketika masih SMA. Namun, setelah mengalami pergantian personel beberapa kali Remi akhirnya patah arang untuk meneruskan langkahnya terjun ke dunia musik seperti sang ayah.
"Mungkin 'jiwa'nya belum kena, sehingga belum berani tampil sendiri. Sedang ketika bikin band lebih sering gonta ganti personel," papar ayah satu anak ini.
Saat main band, kata Remi, dirinya pegang gitar. "Saya nggak PD (percaya diri) untuk nyanyi. Suara saya nggak sebagus Bapak," cetusnya sambil tersenyum. [surya.co.id]