Produsen motor besar asal Amerika Serikat, Harley Davidson, mengumumkan niatnya untuk segera meluncurkan motor dengan desain lebih ramping dan memiliki harga terjangkau. Harley versi murah ini rencananya akan dibuat khusus untuk negara berkembang.
"Di masa lalu, pasar utama kami hanya di Amerika Serikat. Tapi, kami melihat ada kesempatan yang cukup bagus untuk mengembangkan segmen pasar Harley di kelas menengah. Termasuk membuat motor khusus untuk wanita, tetapi motor itu bukanlah skuter," kata President and Chief Operating Officer Harley Davidson Motor Company, Matt Levatich, seperti dilansir Reuters, Selasa 20 Desember 2011.
Menurut dia, untuk tahap awal, Harley versi ekonomis ini akan tetap dibuat di Amerika Serikat. Namun, tidak tertutup kemungkinan untuk membuka pabrik lagi khususnya di negara berkembang.
Seperti diketahui, Harley Davidson sudah memiliki pabrik perakitan di luar AS, seperti di India dan Brasil. "Kami juga telah memiliki distributor di beberapa negara berkembang. Diharapkan ini dapat membangun dan meningkatkan kemitraan penjualan Harley di seluruh dunia," ujar Matt Levatich.
Harley Davidson masih mendominasi pasar sepeda motor besar di Amerika Serikat, dengan pangsa pasar sekitar 55 persen. Angka ini melebihi penjualan dua kompetitor utamanya asal Jepang, Honda dan Yamaha.
Saat ini, negara berkembang yang memiliki penjualan motor terbesar di dunia adalah Indonesia. Industri sepeda motor Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga tertinggi di dunia setelah China yang mencapai 30 juta unit dan India yang mendekati 10 juta unit. Sementara itu, pasar motor Indonesia diperkirakan mencapai 8 juta unit.
Kendati nantinya Harley Davidson versi murah ini dirilis di Indonesia, harga yang dibanderol tampaknya belum juga bersahabat. Sebab, harga moge ini akan tetap mahal akibat tingginya nilai pajak di Indonesia. [vivanews]
"Di masa lalu, pasar utama kami hanya di Amerika Serikat. Tapi, kami melihat ada kesempatan yang cukup bagus untuk mengembangkan segmen pasar Harley di kelas menengah. Termasuk membuat motor khusus untuk wanita, tetapi motor itu bukanlah skuter," kata President and Chief Operating Officer Harley Davidson Motor Company, Matt Levatich, seperti dilansir Reuters, Selasa 20 Desember 2011.
Menurut dia, untuk tahap awal, Harley versi ekonomis ini akan tetap dibuat di Amerika Serikat. Namun, tidak tertutup kemungkinan untuk membuka pabrik lagi khususnya di negara berkembang.
Seperti diketahui, Harley Davidson sudah memiliki pabrik perakitan di luar AS, seperti di India dan Brasil. "Kami juga telah memiliki distributor di beberapa negara berkembang. Diharapkan ini dapat membangun dan meningkatkan kemitraan penjualan Harley di seluruh dunia," ujar Matt Levatich.
Harley Davidson masih mendominasi pasar sepeda motor besar di Amerika Serikat, dengan pangsa pasar sekitar 55 persen. Angka ini melebihi penjualan dua kompetitor utamanya asal Jepang, Honda dan Yamaha.
Saat ini, negara berkembang yang memiliki penjualan motor terbesar di dunia adalah Indonesia. Industri sepeda motor Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga tertinggi di dunia setelah China yang mencapai 30 juta unit dan India yang mendekati 10 juta unit. Sementara itu, pasar motor Indonesia diperkirakan mencapai 8 juta unit.
Kendati nantinya Harley Davidson versi murah ini dirilis di Indonesia, harga yang dibanderol tampaknya belum juga bersahabat. Sebab, harga moge ini akan tetap mahal akibat tingginya nilai pajak di Indonesia. [vivanews]