Sarkasme atau sindiran mungkin merupakan bentuk ungkapan yang paling tidak manusiawi, namun sarkasme memang diakui sebagai motivator yang hebat.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Applied Psychology, karyawan dalam lingkungan kerja dengan rekan atau bos yang sarkatis atau suka menyindir ternyata lebih kreatif dibanding mereka yang berada dalam lingkungan yang penuh toleransi.
Dihujani sindiran-sindiran tajam dan mengena setiap hari diyakini dapat membuat anda bekerja lebih cepat dan cermat.
Para peneliti mengatakan bahwa dengan disindir, pikiran seseorang akan menjadi lebih kompleks dan mampu melihat sesuatu melalui lebih dari satu sisi.
Para peneliti dari Bar-Ilan University di Ramat Gan,Israel meminta sebanyak 375 mahasiswa teknik untuk membayangkan mereka sebagai staf penerima telepon pengaduan pelanggan sebuah perusahaan.
Penelepon dibuat menjadi tiga jenis yakni penelepon yang marah, biasa, dan menyindir.
Mereka yang menerima penelepon yang marah ternyata merespon dengan lebih baik dibanding yang menerima penelepon biasa.
Namun, hasil yang lebih mengejutkan nampak. Mereka yang menerima penelepon sarkastis atau menyindir dengan kalimat seperti ‘pelayanan anda secepat kura-kura’ ternyata merespon dengan lebih baik dan kreatif.
Para peneliti berspekulasi bahwa rasa marah membuat orang-orang mengambil fokus yang lebih sempit terhadap kebutuhan sesorang untuk menghindari rasa sakit, penderitaan, atau kekecewaan yang lebih jauh.
Sarkasme memiliki efek yang lebih baik pada seseorang yang mendengarnya dikarenakan pihak pendengar melakukan proses pikir yang lebih kompleks untuk mampu menghadapi dua realitas pada satu waktu.
“Menganalisis kemarahan yang dikomunikasikan melalui sarkasme atau sindiran menimbulkan pemecahan kreatif dan pemikiran yang lebih kompleks atas masalah-masalah,” kata Ella Mirron-Spektor, penulis laporan penelitian itu seperti dikutip Dailymail
