Home » » BAYAR HUTANG ATAU BIAYA PENDIDIKAN ANAK

BAYAR HUTANG ATAU BIAYA PENDIDIKAN ANAK

Written By Unknown on Jumat, 17 Desember 2010 | 14.12

Menentukan prioritas sejak awal akan sangat membantu kita untuk merencanakan dan memutuskan pilihan-pilihan keuangan keluarga.

Mempersiapkan biaya untuk anak-anak kita sangat dianjurkan oleh pakar keuangan. Sebab memberikan pendidikan yang terbaik, kepada anak-anak, menjadi salah satu tanggung jawab utama yang menjadi prioritas. Ibarat asset, kita harus menjaga asset anak ini dengan sebaik-baiknya.

Namun tak jarang keluarga kita harus menghadapi banyak persoalan keuangan yang membuat terpaksa kita harus berhutang. Baik itu kepada lembaga keuangan atau kepada personal individu. Hal ini membuat kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sama pentingnya. Sebab terkadang tidak jarang hutang yang kita tanggung jatuh temponya bersamaan dengan pembayaran biaya sekolah anak kita.

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang akan berguna bagi masa depan anak-anak kita, sehingga segala kebutuhannya perlu kita siapkan sejak dini.

Menurut Freddy Pieloor, bahwa hutang antara si kaya dan si miskin memiliki perbedaan karakteristik. Orang kaya berhutang untuk membeli aset atau harta produktif, sedangkan orang yang miskin berhutang untuk menumpuk aset konsumtif (karena kebutuhan hidup).

Orang kaya membayar hutang memakai pendapatan yang diperoleh dari aset produktif (passive income), sedangkan orang miskin membayar hutang dari pendapatan kerjanya (active income).

Namun pendidikan tidak seluruhnya terkait dengan faktor miskin atau kaya. Banyak orang yang kaya, namun putra-putrinya tidak bersekolah. Bagitu pula sebaliknya, banyak orang miskin namun tekat yang membara, mampu bersekolah.
 
Menurut para pakar keuangan, biaya pendidikan anak adalah investasi yang menguntungkan, sebab kelak nanti yang menikmatinya adalah anak-anak kita dan keluarga.

Anak adalah amanah yang diberikan Tuhan kepada kita untuk menjaganya sebaik mungkin, dan itu salah satunya adalah melalui pendidikan. Pendidikan yang baik, menghasilkan kualitas sumberdaya yang menakjubkan.

Di negara-negara maju, biaya pendidikan bahkan sudah dibiayai oleh Bank. Ada dana khusus yang dialokasikan untuk pendidikan anak-anak yang kurang mampu, tapi berprestasi dan hutangnya dibayar setelah si anak mendapatkan pekerjaan.

Di negara kita, juga sudah ada beberapa lembaga keuangan yang menerapkan hal yang serupa.

Oleh karenanya ketika kita dihadapkan pada persoalan membayar tanggungan hutang ataukah membiayai pendidikan, maka kita harus menentukan prioritas dalam pelaksanaanya, sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Jika hutang yang jatuh tempo dapat kita tangguhkan demi pendidikan anak, kita bisa minta keringanan kepada pihak yang bersangkutan (lembaga keuangan), dengan melakukan perjanjian tertentu untuk keringanan jatuh tempo.

Namun jika hutang ini benar-benar tidak bisa ditunda, maka kita harus menyegerakan membayarnya. Agar kita bisa melanjutkan hidup. Sementara biaya pendidikan anak bisa kita ambil dari penjualan barang-barang yang cepat menghasilkan fresh money for fast.

Namun jika perencanaan kita bagus, maka hal ini tidak akan terjadi. Sebab kita sudah mengantisipasinya jauh-jauh hari.

Membayar hutang dengan cara berhutang sangat tidak dianjurkan, karena ini akan menjadi mata rantai yang sulit kita putus. Jadi rencanakan jauh-jauh hari untuk biaya pendidikan anak, agar menjadi prioritas utama. Sebab biaya pendidikan saat ini sangat mahal.

Maka jangan segan-segan untuk rundingkan masalah keuangan ini dengan keluarga dan buatlah rencana yang matang dalam menjalankan perputaran biaya-biaya tersebut.

"SELAMAT MEMBUAT PERENCANAAN YANG BAIK UNTUK KELUARGA KITA"
Cloap Program Affiliasi - Cara Mudah cari uang