WINA,FO – Misteri harta karun milik Presiden RI Pertama Ir Soekarno mendadak booming di Austria. Salah satu koran tertua di negara tersebut, Kronen Zeitung, menerbitkan berita tentang harta proklamator Indonesia itu sebesar USD 545 juta yang tersimpan di Bank Swiss. Tidak hanya satu edisi, Kronen Zeitung mempublikasikan dua artikel tentang harta Soekarno pada edisi Senin, 17 Desember dan Rabu, 19 Desember.
Yang membuat artikel tersebut bernilai tinggi adalah adanya pernyataan dari seorang mediator bernama Gustav Jobstmann yang yakin dapat membantu mendapatkan harta bernilai lebih dari setengah miliar dolar itu. Pria asal Austria ini meyakini bahwa dirinya bisa membantu keluarga Soekarno mendapatkan harta tersebut dari Bank di Swiss.
Gustav juga mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan kontak dengan Seno Edy Soekanto, keluarga Bung Karno. Namun dalam artikel tersebut, Gustav meminta persyaratan yang harus disetujui pihak keluarga Soekarno, yakni menggunakan harta tersebut untuk diinvestasikan di Austria. Mengetahui pemberitaan tersebut, INDOPOS (JPNN Grup) mengontak langsung Klaus Loibnegger, wartawan Kronen Zeitung yang menulis artikel tersebut.
Menurut Klaus, Gustav merupakan sosok yang kredibel dan bisa dipercaya. Sebagai wartawan, Klaus juga tidak ingin menyajikan berita tanpa data dan fakta valid. "Saya mewawancara Gustav sekitar satu minggu lalu. Saya melihat banyak dokumen yang ditunjukkan dia. Gustav tidak mungkin sembarangan memberikan data atau dokumen kepada wartawan, karena ini menyangkut kredibilitas dia sendiri.
Jadi, kalau Gustav mengatakan bahwa dirinya memiliki dokumen yang bisa membantu mendapatkan harta Soekarno, saya percaya dia bisa," terang Klaus kepada INDOPOS (JPNN Grup) saat ditanyakan perihal artikel yang dimuatnya di edisi Senin dan Rabu. Saat ditanya mengenai validitas dokumen yang dimiliki Gustav, Klaus buru-buru menegaskan dirinya tidak memiliki kapasitas untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Namun, dari kaca mata seorang wartawan, Klaus punya keyakinan bahwa dokumen-dokumen yang dilihatnya dari tangan Gustav adalah orisinal. "Saya bukan ahli dalam urusan meneliti dokumen. Tapi yang tadi saya katakan, kredibilitas Gustav yang membuat saya percaya kalau dia memiliki dokumen yang bisa membantu masalah harta Soekarno," tandasnya.
Untuk meyakinkan pernyataannya, Klaus mengajak koran ini untuk datang ke redaksinya pada Jumat (21/12) besok. Dia akan mempertemukan INDOPOS (JPNN Grup) dengan sang mediator, Gustav Jobstmann. "Gustav siap diwawancara dan dia terbuka sekali. Nanti Anda bisa tanya langsung kepada Gustav perihal apapun terkait isu ini," ungkap Klaus.
Menanggapi pemberitaan harta Soekarno di Kronen Zeitung, pihak KBRI/PTRI Wina melalui Kepala Fungsi Pensosbud, Djati Ismojo mengatakan bahwa harta Soekarno merupakan masalah pribadi atau individu. "Sah-sah saja jika ada yang klaim bisa membantu atau memiliki dokumen asli. Itu (soal harta) kan urusan personal atau pribadi, bukan pemerintah," ungkap Djati Ismojo kepada INDOPOS (JPNN Grup).
Lebih dalam dikatakan Djati, pihaknya sudah mengontak KBRI Bern, Swiss, untuk mengonfirmasi isu yang mengatakan bahwa ada Bank di Swiss yang menyimpan harta Soekarno sebesar lebih dari setengah miliar dolar. "Pihak KBRI di Swiss sendiri mengecek ke bank yang dimaksud.
Tapi mereka tidak menemukan adanya harta milik Presiden Soekarno," tukas Djati. Sekadar informasi, harta Soekarno yang dikabarkan berjumlah triliunan rupiah di Bank Swiss sudah lama beredar. Bahkan, ini bukan kali pertama pihak KBRI di Eropa mendapatkan kabar perihal ditemukannya dokumen asli yang bisa membantu mengambil uang tersebut. Sejauh ini, dokumen-dokumen yang muncul di internet ditengarai hasil manipulasi atau palsu. (jpnn)
sumber
Yang membuat artikel tersebut bernilai tinggi adalah adanya pernyataan dari seorang mediator bernama Gustav Jobstmann yang yakin dapat membantu mendapatkan harta bernilai lebih dari setengah miliar dolar itu. Pria asal Austria ini meyakini bahwa dirinya bisa membantu keluarga Soekarno mendapatkan harta tersebut dari Bank di Swiss.
Gustav juga mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan kontak dengan Seno Edy Soekanto, keluarga Bung Karno. Namun dalam artikel tersebut, Gustav meminta persyaratan yang harus disetujui pihak keluarga Soekarno, yakni menggunakan harta tersebut untuk diinvestasikan di Austria. Mengetahui pemberitaan tersebut, INDOPOS (JPNN Grup) mengontak langsung Klaus Loibnegger, wartawan Kronen Zeitung yang menulis artikel tersebut.
Menurut Klaus, Gustav merupakan sosok yang kredibel dan bisa dipercaya. Sebagai wartawan, Klaus juga tidak ingin menyajikan berita tanpa data dan fakta valid. "Saya mewawancara Gustav sekitar satu minggu lalu. Saya melihat banyak dokumen yang ditunjukkan dia. Gustav tidak mungkin sembarangan memberikan data atau dokumen kepada wartawan, karena ini menyangkut kredibilitas dia sendiri.
Jadi, kalau Gustav mengatakan bahwa dirinya memiliki dokumen yang bisa membantu mendapatkan harta Soekarno, saya percaya dia bisa," terang Klaus kepada INDOPOS (JPNN Grup) saat ditanyakan perihal artikel yang dimuatnya di edisi Senin dan Rabu. Saat ditanya mengenai validitas dokumen yang dimiliki Gustav, Klaus buru-buru menegaskan dirinya tidak memiliki kapasitas untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Namun, dari kaca mata seorang wartawan, Klaus punya keyakinan bahwa dokumen-dokumen yang dilihatnya dari tangan Gustav adalah orisinal. "Saya bukan ahli dalam urusan meneliti dokumen. Tapi yang tadi saya katakan, kredibilitas Gustav yang membuat saya percaya kalau dia memiliki dokumen yang bisa membantu masalah harta Soekarno," tandasnya.
Untuk meyakinkan pernyataannya, Klaus mengajak koran ini untuk datang ke redaksinya pada Jumat (21/12) besok. Dia akan mempertemukan INDOPOS (JPNN Grup) dengan sang mediator, Gustav Jobstmann. "Gustav siap diwawancara dan dia terbuka sekali. Nanti Anda bisa tanya langsung kepada Gustav perihal apapun terkait isu ini," ungkap Klaus.
Menanggapi pemberitaan harta Soekarno di Kronen Zeitung, pihak KBRI/PTRI Wina melalui Kepala Fungsi Pensosbud, Djati Ismojo mengatakan bahwa harta Soekarno merupakan masalah pribadi atau individu. "Sah-sah saja jika ada yang klaim bisa membantu atau memiliki dokumen asli. Itu (soal harta) kan urusan personal atau pribadi, bukan pemerintah," ungkap Djati Ismojo kepada INDOPOS (JPNN Grup).
Lebih dalam dikatakan Djati, pihaknya sudah mengontak KBRI Bern, Swiss, untuk mengonfirmasi isu yang mengatakan bahwa ada Bank di Swiss yang menyimpan harta Soekarno sebesar lebih dari setengah miliar dolar. "Pihak KBRI di Swiss sendiri mengecek ke bank yang dimaksud.
Tapi mereka tidak menemukan adanya harta milik Presiden Soekarno," tukas Djati. Sekadar informasi, harta Soekarno yang dikabarkan berjumlah triliunan rupiah di Bank Swiss sudah lama beredar. Bahkan, ini bukan kali pertama pihak KBRI di Eropa mendapatkan kabar perihal ditemukannya dokumen asli yang bisa membantu mengambil uang tersebut. Sejauh ini, dokumen-dokumen yang muncul di internet ditengarai hasil manipulasi atau palsu. (jpnn)
sumber