Pada Desember, sebuah desa kecil bernama Sodeto di Spanyol berhasil memenangi $ 950 juta (sekitar Rp 8,5 triliun) dalam sebuah lotre. Penduduk desa yang terdiri dari para petani dan pekerja bangunan itu menikmati bayaran $ 130.000 (sekitar Rp 1,1 miliar) per warga.
Tetapi di saat hampir seluruh Sodeto menikmati kekayaan baru itu, seorang warga justru tidak menerima apa-apa. Costis Mitsotakis, seorang sutradara film dari Yunani yang pindah ke desa itu, adalah satu-satunya warga desa Sodeto yang tidak membeli tiket lotre!
Meski demikian, Mitsotakis juga mendapat keuntungan secara tidak langsung. Dia sudah berulang kali gagal menjual sebidang tanah. Sehari setelah pengumuman lotre, seorang tetangga menelepon dan mengatakan akan membeli tanah itu. Keesokan harinya seorang tetangga lagi menelepon. Tapi Mr. Mitsotakis tak mau terlibat dalam perang tawar-menawar. "Ini desa kecil," ujarnya. "Saya tidak ingin ada perasaan buruk."
Lotre nasional Spanyol, yang dikenal juga sebagai "El Gordo" (yang gendut), pertama kali dilakukan pada tahun 1812 dan dilakukan dengan cara yang berbeda dengan lotre di Amerika. Contohnya, tahun ini ada 1.800 tiket juara satu, masing-masing punya nomor yang sama: 58268. Masing-masing tiket punya hadiah sekitar $ 520.000 (sekitar Rp 4,6 miliar). Tapi karena harga satu tiketnya $ 26 (sekitar Rp 236.000), satu tiket boleh dibagi oleh enam "peserta."
Para penduduk Sodeto kini dilaporkan terganggu oleh banyaknya orang yang berusaha menjual barang kepada mereka. Masalah lain juga muncul. Karena semua orang sudah kaya, siapa yang mau melayani sesama?
Seperti yang dikatakan Walikota Rosa Pons, "Beberapa wanita bilang mereka ingin pergi ke salon. Tapi tukang salon itu juga menang lotre. Dan tukang salon bilang, 'Saya tidak bekerja hari ini.'”
[sumber]