Bocah empat tahun dipaksa lari telanjang di tengah salju
Seorang bocah berusia empat tahun dipaksa berlari di atas salju di tengah cuaca dingin dengan keadaan hampir telanjang. Ayahnya bersikeras, cara ini adalah yang paling tepat untuk membentuk anaknya jadi pribadi yang tangguh.
Aksi tersebut terekam oleh video yang diunggah di laman Youtube, dan sudah disaksikan oleh lebih dari 90 ribu orang. Dalam video, bocah yang diketahui bernama He Yide terlihat dengan susah payah mengikuti anjuran ayahnya. Dengan hanya mengenakan celana dalam dan sepatu, bocah ini harus berlari di tengah lebatnya salju.
He menangis, namun ayahnya, He Liesheng, 44, sambil merekam adegan tersebut, tetap menyemangatinya untuk tetap berlari. Aksi ini dilakukan di New York saat He dan keluarganya tengah berlibur di musim dingin. Suhu kala itu mencapai minus 13 derajat celsius.
Dilansir dari laman China Daily, He mengatakan bahwa dia mencoba menjadi 'ayah elang' sebuah istilah untuk ayah yang keras mendidik anaknya. Istilah ini juga merupakan tandingan untuk 'ibu macan' yang sempat populer beberapa waktu lalu.
"Ketika elang mendidik anaknya, maka dia akan membawanya ke bibir jurang, memukulinya dan mendorongnya, memaksanya untuk menggunakan sayap mereka. Saya melakukan ini untuk memaksa anak saya menantang batasnya sendiri dan melampaui kemampuannya," kata He.
Dia menambahkan, anaknya didiagnosis menderita cerebral palsy karena dilahirkan prematur. Penyakit ini dapat membuat penurunan kecerdasan intelektual pada anak. Untuk membuatnya cerdas, He telah merancang jadwal latihan khusus yang diterapkannya dengan tegas. Di antara latihan tersebut adalah berenang, mendaki gunung dan jogging, tapi tidak telanjang.
"Berlari telanjang pada Tahun Baru China mewakili harapan saya untuk tahun depan yang lebih baik," ujarnya.
Dokter anak di Rumah Sakit di Beijing, Xu Pengfei, tidak melihat adanya manfaat kesehatan pada latihan berlari di salju tersebut. Menurutnya, latihan ini malah akan mengganggu kembang tumbuh anak.
"Latihan khusus di cuaca dingin memang ada di Jepang dan Korea, tapi latihan ini harus dilakukan tahap demi tahap. Ayahnya yang mengatakan bahwa ini demi kecerdasan anaknya juga tidak berdasar," kata Zhu.