Indah. Jurus-jurusnya sering tidak terduga. Super cepat. Bertenaga penuh. Dan kejam….
Tak ada ampun. Pukul sekali saja tapi telak. Sikut sampai berdarah-darah. Patahkan. Tendang sekali dan langsung ambruk. Teknik beladiri yang hebat sekaligus mengerikan.
Dialah Tony Jaa, dengan filmnya yang pertama di tahun 2003, Ong Bak. Lelaki Thailand kelahiran 1976 ini sejak kanak-kanak sudah sering menonton film-film Bruce Lee dan Jet Li. Dia anak seorang petani, sehari-hari membantu orangtuanya di sawah. Di ladang padi itulah Jaa mulai mempraktikkan dasar-dasar beladiri [dikutip dari artikel Wikipedia].
Seperti umumnya orang Thailand, keluarganya juga memelihara dan sangat menghormati gajah. Gajah tidak boleh disakiti. Salah satu film Tony Jaa, The Protector, berkisah tentang pembelaannya terhadap gajah [lihat videonya di bawah].
Tanpa efek komputer, Tony Jaa mampu menendang dua kali lebih tinggi dari ukuran tinggi tubuh manusia. Dia serba-bisa melakukan gerakan jurus berbagai aliran beladiri.
Menendang tinggi seperti dalam taekwondo. Memukul lurus-cepat ala karate. Meloncat sambil menendang beruntun gaya kungfu. Mengayunkan kepalan tinju yang keras seperti Mike Tyson. Menyikut dengan tangan dan lutut kaki. Bergulat. Mengunci dan mematahkan seperti aikido. Memakai toya dan double-stick kayak Bruce Lee. Menyerang dengan tenaga penuh yang mematikan seperti beladiri jujitsu. Komplit. Tony Jaa menguasai banyak gaya.Dulu sekitar tahun 1989 atau 1990 aku sempat membeli beberapa serial komik kungfu yang aksi duel jagoannya mirip dengan Tony Jaa. Aku lupa persisnya apa nama komik itu, semacam Tiger Wung atau Tiger apa gitu…. Ukuran komik tersebut agak besar, selebar majalah. Gambar-gambarnya, wah, edan, sangat bagus. Dramatis. Pewarnaannya juga ciamik. Trik-trik beladirinya sering tidak terduga, mirip dengan duel film Ong Bak.
