Nada optimistis itu menjadi bagian dari penuturan Presiden Direktur HMV Bullion, Vizal Fepwarmen, saat memaparkan soal investasi pihaknya kepada media di Batam, Senin (7/3/2011).
Menurut catatannya, harga emas dunia sejak Maret 2010 hingga sekarang naik 30 persen. Kini emas mencapai 1.438 dollar AS per troyonce. "Tapi dalam jangka waktu sama, harga perak naik 110 persen," kata Vizal.
Ia menambahkan saat ini harga perak per troyonce di kisaran 1 dollar AS. Harga satu kilogram perak pun masih 42 kali lebih murah ketimbang sekilogram emas. "Tapi tunggu tiga atau empat tahun ke depan, harga perak akan melebihi emas," katanya.
Perak lama kelamaan menjadi mahal karena keunikannya. Perak yang sudah menjadi bagian dari alat fotografi, kesehatan, sampai dengan perhiasan tak ada yang mendaur ulang. Apalagi perak berbentuk batangan bersertifikat yang memang diproduksi untuk tujuan investasi.
Vizal menambahkan, konsumen enggan menerima perak batangan bersertifikat yang tergores maupun kotor. "Kalau kondisinya seperti itu, harga perak akan jatuh," jelasnya.
Sementara emas selalu didaur ulang andai logam mulia itu menjadi bagian dari barang-barang seperti jam tangan hingga perhiasan. Simpulannya, lama kelamaan emas menjadi tidak unik ketimbang perak.
Namun begitu, Vizal mengakui perlu banyak penjelasan bagi masyarakat umum untuk kian hari kian memilih perak sebagai wahana berinvestasi. "Kita mesti mengajarkan masyarakat memang," kata Vizal.
HMV Bullion, terang Vizal, adalah perusahaan penjualan logam mulia emas dan perak.
Menjalankan usaha dengan sistem online, perusahaan ini berbasis di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. "Kami menyajikan informasi real time untuk harga emas dan perak," demikian Vizal Fepwarmen.
[kompas.com]
