Kepada The Sun, Nessa merasakan tangannya berkeringan dan emosi saat kecanduan seks. Untuk memuaskan dirinya, wanita asal Norfolk, Inggris, ini mengaku harus mendapatkan lima orgasme saat bercinta.
Wanita yang menyebut dirinya sebagai “Philosopher in Sex Toys” di Twitter ini mengaku tidak bisa mengontrol nafsu seksualnya saat berusia 16 tahun. Dan puncaknya terjadi saat dirinya berusia 19 tahun. Saat itu, dirinya bisa bercinta dengan siapapun yang mau berhubungan dengannya.
Wanita yang kini berusia 24 tahun ini bisa bercinta dengan pria yang baru dia temui di supermarket.
“Pertama aku mengobrol dengan orang itu untuk memastikan mereka tidak berbahaya atau aneh, lalu begitu cukup mengenal, kami pulang bersama,” katanya.
Kini, Nessa sudah menyalurkan nafsu seksnya ke hal lain seperti bekerja. Meski begitu, pekerjaannya masih berhubungan dengan seks yaitu mengulas berbagai alat mainan seks atau sex toys. Nessa Jay sudah mencoba 2.000 sex toys, dan hal ini bisa membantunya mengatasi keinginannya untuk bercinta dengan orang asing.
Penyakit nymphomania yang dia alami membuat dirinya sulit memiliki teman wanita. Banyak teman-teman wanitanya yang tidak mau lagi berhubungan dengannya karena takut Nessa merebut kekasih mereka.
Nessa mengungkapkan jika dirinya tidak selalu memikirkan seks.
“Terkadang aku bisa tidak bercinta selama berbulan-bulan. Kami mungkin hanya pergi makan atau menonton film,” katanya.
“Sebelumnya aku pernah bercinta dengan 30 pria dalam sebulan, tapi selama bertahun-tahun aku punya pasangan tetap dan hanya (bercinta) dengannya,” tambah Nessa kepada BBC Radio Norfolk.
Nessa menambahkan jika dirinya harus memiliki sisi emosional dengan pria yang akan dia ajak bercinta, agar bisa menikmati aktivitas seksual tersebut.
Meski menjadi nymphomaniac, Nessa memiliki kehidupan yang cukup normal.
“Dorongan seks ku mungkin lebih tinggi ketimbang orang lainnya, tapi sehat karena aku menyalurkannya secara positif dan aku juga belajar menjadi pakar pendidikan seks, jadi aku selalu memastikan melakukan seks yang amat dan selalu rutin menjalani tes (penyakit menular),” ucap Nessa.