Tidak ada yang lebih menyakitkan dari perselingkuhan dan perselingkuhan ini ada jenisnya yaitu selingkuh yang melibatkan hubungan seks dan selingkuh tanpa seks namun terikat secara emosional. Dari dua jenis perselingkuhan ini mana yang lebih menyakitkan?
Tidak ada yang lebih menyakitkan dari perselingkuhan. Dan perselingkuhan ini ada jenisnya yaitu selingkuh yang melibatkan kontak fisik seperti hubungan seks dan selingkuh tanpa seks namun terikat secara emosional. Dari dua jenis perselingkuhan ini mana yang lebih menyakitkan?
Sebuah situs kencan online khusus untuk mereka yang mencari pasangan selingkuh menggelar survei untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas. Survei melibatkan 5.000 anggota situs tersebut. Hasilnya, pria dan wanita memiliki pandangan berbeda soal perselingkuhan yang bisa dimaafkan dan tidak.
Dari survei diketahui, perselingkuhan yang paling tidak dapat diampuni oleh wanita adalah perselingkuhan secara emosional. Ada 69% responden wanita yang mengatakan selingkuh secara emosional lebih buruk dari selingkuh seks.
Dan ketika pasangan ketahuan selingkuh seks, 76% responden wanita mengaku bersedia memberi maaf. Sementara ketika pasangan selingkuh secara emosional, hanya 30% wanita yang akan menerima permintaan maaf.
Dalam urusan perselingkuhan dan maaf ini, para pria sangat berbeda dari wanita. Seperti dikutip Huffington Post, 72% pria menganggap selingkuh seksual lebih menyakitkan ketimbang selingkuh secara emosional. Ucapan para pria ini benar-benar dibuktikan dengan tidak adanya pemberian maaf untuk pasangan yang berselingkuh melibatkan seks. Hanya 35% pria yang mau memaafkan pasangan mereka pasca perselingkuhan melibatkan hubungan intim. Dan 80% dari mereka mau memberikan maaf jika pasangan 'hanya' selingkuh secara emosional.
Apapun alasannya, perselingkuhan baik itu fisik ataupun emosional sebenarnya berdampak buruk terhadap sebuah hubungan. Ketika memang Anda memutuskan untuk memberikan maaf entah itu karena pasangan pernah selingkuh fisik ataupun emosional, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai:
1. Sekali Selingkuh akan Selalu Selingkuh
Ada benarnya pepatah yang mengatakan 'once a cheater always a cheater' atau sekali selingkuh akan selalu berselingkuh. Tabiat orang yang berselingkuh adalah mereka berusaha mengembalikan kepercayaan kekasihnya. Setelah sudah mendapat kepercayaan tidak jarang mereka kembali melakukan perselingkuhan.
Menurut psikolog klinis dewasa, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, wanita seringkali percaya bahwa kekasihnya bisa berubah setelah menikah padahal kenyataannya tidak. "Kalau dia melakukan ini sekarang ya kemungkinan dia melakukan ini terus akan besar, dan bisa terulang di pernikahan. Dia nyeleweng lagi ya nyeleweng lagi," ujar Diana kepada wolipop beberapa waktu lalu di kawasan Artha Gading, Jakarta Utara.
2. Kepercayaan Luntur
Hubungan akan sulit kembali seperti semula ketika kepercayaan luntur. Menurut psikolog yang akrab disapa Diana itu, seharusnya setiap hubungan dilandasi oleh rasa kepercayaan, respek, dan peduli. Jika sudah tidak kepercayaan, yakinkah akan dilanjutkan? Keputusan semua ada di tangan Anda, jika dipaksakan untuk menerimanya kembali, tidak ada yang menjamin hubungan akan berjalan baik-baik saja.
3. Merasa Tidak Aman
Perasaan tidak aman, selalu curiga dan berpikir akan selalu dibohongi pasti akan dirasakan pasca diselingkuhi. Mungkin saja si dia benar-benar berubah, tapi perasaan tidak aman tersebut membuat hubungan diwarnai dengan pertengkaran. Apakah ini yang disebut hubungan bahagia?
Diana menyarankan agar memikirkan kembali hubungan asmara setelah diselingkuhi. "Kalau selingkuh itu balik lagi ke kita, kita bisa terima nggak? Kalau kita terima dan jadinya curigaan artinya kita nggak bisa terima, mendingan nggak usah," tambah psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu.
4. Tidak Percaya Diri
Ketika kekasih ketahuan selingkuh, Anda pasti mencari tahu siapa selingkuhannya. Di balik kekesalan Anda terhadap wanita selingkuhannya itu, pasti Anda membanding-bandingkan diri dengannya. Anda mungkin berpikir bahwa dia lebih hebat, hingga kekasih mau menjalin hubungan dengannya. Bukan tidak mungkin, menurunnya tingkat kepercayaan diri Anda akan terus berlangsung bila kembali lagi dengan kekasih. Itu karena Anda akan mengingat-ingat kejadian pahit tersebut.
Sebuah situs kencan online khusus untuk mereka yang mencari pasangan selingkuh menggelar survei untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas. Survei melibatkan 5.000 anggota situs tersebut. Hasilnya, pria dan wanita memiliki pandangan berbeda soal perselingkuhan yang bisa dimaafkan dan tidak.
Dari survei diketahui, perselingkuhan yang paling tidak dapat diampuni oleh wanita adalah perselingkuhan secara emosional. Ada 69% responden wanita yang mengatakan selingkuh secara emosional lebih buruk dari selingkuh seks.
Dan ketika pasangan ketahuan selingkuh seks, 76% responden wanita mengaku bersedia memberi maaf. Sementara ketika pasangan selingkuh secara emosional, hanya 30% wanita yang akan menerima permintaan maaf.
Dalam urusan perselingkuhan dan maaf ini, para pria sangat berbeda dari wanita. Seperti dikutip Huffington Post, 72% pria menganggap selingkuh seksual lebih menyakitkan ketimbang selingkuh secara emosional. Ucapan para pria ini benar-benar dibuktikan dengan tidak adanya pemberian maaf untuk pasangan yang berselingkuh melibatkan seks. Hanya 35% pria yang mau memaafkan pasangan mereka pasca perselingkuhan melibatkan hubungan intim. Dan 80% dari mereka mau memberikan maaf jika pasangan 'hanya' selingkuh secara emosional.
Apapun alasannya, perselingkuhan baik itu fisik ataupun emosional sebenarnya berdampak buruk terhadap sebuah hubungan. Ketika memang Anda memutuskan untuk memberikan maaf entah itu karena pasangan pernah selingkuh fisik ataupun emosional, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai:
1. Sekali Selingkuh akan Selalu Selingkuh
Ada benarnya pepatah yang mengatakan 'once a cheater always a cheater' atau sekali selingkuh akan selalu berselingkuh. Tabiat orang yang berselingkuh adalah mereka berusaha mengembalikan kepercayaan kekasihnya. Setelah sudah mendapat kepercayaan tidak jarang mereka kembali melakukan perselingkuhan.
Menurut psikolog klinis dewasa, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, wanita seringkali percaya bahwa kekasihnya bisa berubah setelah menikah padahal kenyataannya tidak. "Kalau dia melakukan ini sekarang ya kemungkinan dia melakukan ini terus akan besar, dan bisa terulang di pernikahan. Dia nyeleweng lagi ya nyeleweng lagi," ujar Diana kepada wolipop beberapa waktu lalu di kawasan Artha Gading, Jakarta Utara.
2. Kepercayaan Luntur
Hubungan akan sulit kembali seperti semula ketika kepercayaan luntur. Menurut psikolog yang akrab disapa Diana itu, seharusnya setiap hubungan dilandasi oleh rasa kepercayaan, respek, dan peduli. Jika sudah tidak kepercayaan, yakinkah akan dilanjutkan? Keputusan semua ada di tangan Anda, jika dipaksakan untuk menerimanya kembali, tidak ada yang menjamin hubungan akan berjalan baik-baik saja.
3. Merasa Tidak Aman
Perasaan tidak aman, selalu curiga dan berpikir akan selalu dibohongi pasti akan dirasakan pasca diselingkuhi. Mungkin saja si dia benar-benar berubah, tapi perasaan tidak aman tersebut membuat hubungan diwarnai dengan pertengkaran. Apakah ini yang disebut hubungan bahagia?
Diana menyarankan agar memikirkan kembali hubungan asmara setelah diselingkuhi. "Kalau selingkuh itu balik lagi ke kita, kita bisa terima nggak? Kalau kita terima dan jadinya curigaan artinya kita nggak bisa terima, mendingan nggak usah," tambah psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu.
4. Tidak Percaya Diri
Ketika kekasih ketahuan selingkuh, Anda pasti mencari tahu siapa selingkuhannya. Di balik kekesalan Anda terhadap wanita selingkuhannya itu, pasti Anda membanding-bandingkan diri dengannya. Anda mungkin berpikir bahwa dia lebih hebat, hingga kekasih mau menjalin hubungan dengannya. Bukan tidak mungkin, menurunnya tingkat kepercayaan diri Anda akan terus berlangsung bila kembali lagi dengan kekasih. Itu karena Anda akan mengingat-ingat kejadian pahit tersebut.