Dilansir dari situs urbanlegends.about.com, sebuah email dan foto cukup menggemparkan di tahun 2000.
Jeff Green (32 tahun) dari Arizona kehilangan istri untuk selamanya. Sang istri, Lucy, yang dicintai meninggal karena sakit jantung dan meninggal di usia 29 tahun. Sebelum meninggal, Lucy mengatakan "Kita akan bertemu kembali di surga,". Tetapi perkataan itu tidak terlalu meyakinkan bagi Jeff.
Saat hari pemakaman, Jeff terlihat putus asa dan menghubungi petugas pemakaman untuk membawa mayat istrinya pulang. "Saya lebih suka memiliki dia di rumah daripada menguburnya tujuh meter di bawah tanah," ujar Jeff. Agar tidak busuk, Jeff memesan meja kaca khusus seharga Rp 60 juta. Jeff meletakkan meja yang berisi mayat istrinya sebagai meja di ruang tamu. Beberapa teman Jeff mengatakan bahwa meja itu sangat istimewa.
Bukti Cinta Yang Gila Atau Kebohongan Semata?
Jika membaca kisah seperti ini, Anda pasti berpikir "Wahh.. sebesar itukah cinta untuk sang istri hingga dia tidak ingin mengubur jasadnya?". Sayangnya, kisah ini dinilai sebagai kebohongan semata. Masih dilansir dari situs yang sama, inilah analisa yang membuat kisah ini dianggap hoax atau kebohongan semata.
1. Tindakan ilegal.
Hukum negara bagian Arizona untuk memproses jenazah adalah dikubur atau dikremasi dan diurus oleh rumah duka. Tindakan yang dilakukan Jeff, jika dia memang berasal dari Arizona, kemungkinan besar adalah ilegal karena melanggar ketentuan yang ada. Karena jenazah seharusnya dimakamkan dalam tanah, baik langsung atau memakai peti.
2. Tubuh akan membusuk.
Jenazah manusia, diawetkan seperti apapun tetap akan mengalami pembusukan, apalagi jika hanya dimasukkan dalam peti kaca. Akan ada bakteri pembusukan yang normal terjadi dan menghancurkan jenazah. Hampir tidak mungkin ada hal yang bisa dilakukan untuk membuat mayat utuh, kalaupun ada, maka itu adalah pembekuan dengan suhu di bawah nol.
Itulah kira-kira analisa yang dilakukan Urban Legends About. Jadi jangan mudah percaya atau terpesona berita tertentu sebelum Anda mencari tahu kebenarannya.