TEMPO.CO, London - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa wanita Inggris adalah pengguna sepatu berhak tinggi (high heels) tertinggi di Eropa. Dengan dinakhodai oleh selebritis seperti Victoria Beckham dan Cheryl Cole, ketinggian tumit para wanita Inggris mencapai rata-rata 3,3 inci (sekitar 8,3 sentimeter).
Bandingkan dengan wanita Prancis yang hanya mengenakan sepatu bertumit 2,4 inci (6 cm) dan 2,7 inci (6,8 cm) di antara para wanita Jerman. Wanita Spanyol agak mirip dengan wanita Inggris dengan sepatu berhak tinggi hingga 3,2 inc (8,1 cm). Survei ini dilakukan oleh produsen alas kaki Compeed. Sekitar 3.792 wanita terlibat dalam survei ini.
Temuan tersebut, menurut Compeed, merefleksikan bahwa wanita Inggris dan Spanyol cenderung lebih kecil dibandingkan wanita Jerman. Di lain pihak, wanita di daerah timur laut Inggris mengenakan sepatu dengan hak paling tinggi yaitu 3,46 inci (8,7 cm).
Wanita London berada di posisi kedua dengan rata-rata sepatu berhak 3,37 inci (8,5 cm). Yang paling konservatif dengan alas kaki mereka adalah wanita dari Inggris timur yang mengenakan ketinggian sepatu rata-rata 3,25 inci (8,2 cm).
Mengenakan sepatu berhak tinggi membutuhkan pengorbanan. Sekitar 50 persen wanita ini mengaku siap untuk mengalami rasa sakit saat mengenakan high heels tersebut dibandingkan dengan sakit gigi atau sakit telinga. Hampir 65 persen wanita Inggris mengaku bahwa lecet merupakan rasa sakit yang dialami saat mengenakan sepatu berhak tinggi.
“Riset ini menunjukkan bahwa wanita bertubuh tinggi dinilai lebih tegas, percaya diri, lebih kaya, kapabel, sukses, independen dan bahkan lebih cerdas dibandingkan mereka yang mengenakan sepatu berhak rendah,” ujar Emma Kenny, seorang psikolog.
“Persepsi adalah kekuatan luar biasa dan hal itu membuat masuk akal bahwa timbal balik yang kita terima akan memperkuat pilihan kita,” kata Kenny. “Wanita Inggris adalah wanita yang ambisius dan jika mengenakan sepasang hak tinggi 15 sentimeter bisa meningkatkan prospek karier mereka, benar atau salah, mereka akan melakukannya.”
Bandingkan dengan wanita Prancis yang hanya mengenakan sepatu bertumit 2,4 inci (6 cm) dan 2,7 inci (6,8 cm) di antara para wanita Jerman. Wanita Spanyol agak mirip dengan wanita Inggris dengan sepatu berhak tinggi hingga 3,2 inc (8,1 cm). Survei ini dilakukan oleh produsen alas kaki Compeed. Sekitar 3.792 wanita terlibat dalam survei ini.
Temuan tersebut, menurut Compeed, merefleksikan bahwa wanita Inggris dan Spanyol cenderung lebih kecil dibandingkan wanita Jerman. Di lain pihak, wanita di daerah timur laut Inggris mengenakan sepatu dengan hak paling tinggi yaitu 3,46 inci (8,7 cm).
Wanita London berada di posisi kedua dengan rata-rata sepatu berhak 3,37 inci (8,5 cm). Yang paling konservatif dengan alas kaki mereka adalah wanita dari Inggris timur yang mengenakan ketinggian sepatu rata-rata 3,25 inci (8,2 cm).
Mengenakan sepatu berhak tinggi membutuhkan pengorbanan. Sekitar 50 persen wanita ini mengaku siap untuk mengalami rasa sakit saat mengenakan high heels tersebut dibandingkan dengan sakit gigi atau sakit telinga. Hampir 65 persen wanita Inggris mengaku bahwa lecet merupakan rasa sakit yang dialami saat mengenakan sepatu berhak tinggi.
“Riset ini menunjukkan bahwa wanita bertubuh tinggi dinilai lebih tegas, percaya diri, lebih kaya, kapabel, sukses, independen dan bahkan lebih cerdas dibandingkan mereka yang mengenakan sepatu berhak rendah,” ujar Emma Kenny, seorang psikolog.
“Persepsi adalah kekuatan luar biasa dan hal itu membuat masuk akal bahwa timbal balik yang kita terima akan memperkuat pilihan kita,” kata Kenny. “Wanita Inggris adalah wanita yang ambisius dan jika mengenakan sepasang hak tinggi 15 sentimeter bisa meningkatkan prospek karier mereka, benar atau salah, mereka akan melakukannya.”