Situs kencan dunia maya sekarang banyak tersedia. Sebut saja beberapa di antara situs kencan online match.com atau eHarmony.com yang menawarkan jasa makcomblang bagi Anda yang merasa lelah bertemu tatap muka.
Namun, psikolog dari Asosiasi Ilmu Psikologi mengatakan, situs kencan online justru membuat penggunanya frustasi. “Kencan online menjadi sarana yang sangat hebat untuk mempertemukan orang, namun memiliki dua masalah besar,”ujar Eli Finkel, psikolog dari Universitas Northwestern seperti dilansir Reuters, Selasa, 7 Februari 2012.
Masalah pertama adalah isi laman profil tiap orang. Hasil riset yang dimuat di Psychological Science di the Public Interest Journal mengungkapkan, laman profil tidak memperlihatkan banyak hal tentang individunya. “Kedua, membaca banyak laman itu membuat orang-orang merasa muak dan akhirnya menutup akunnya,” ujar Finkel menjelaskan.
Finkel menganalogikan situs kencan sebagai "supermarket cinta" dimana hasil riset psikologi menunjukkan orang yang berbelanja di situs itu justru menjadi malas memilih karena banyaknya pilihan. “Atau justru memilih keputusan yang buruk,”ujarnya.
Penelitian juga menjelaskan konsep penggunaan algoritma dalam memperkecil jumlah orang yang dinilai cocok dengan Anda. Namun, kecocokan itu tidak lantas menjadikannya lebih baik daripada bertemu dengan orangnya langsung.
Karena itulah, Finkel melanjutkan, ia dan empat psikolog lainnya menarik kesimpulan bahwa situs kencan online tidak membuat satu hubungan baru berhasil. Sebab, banyak penelitian mengenai hubungan yang sudah dilakukan selama lebih dari 80 tahun memperlihatkan kalau hubungan yang berhasil tidak didasarkan atas informasi yang diberikan dari satu orang saja.
”Tidak ada cara yang lebih jitu untuk menemukan orang yang benar-benar cocok dengan Anda selain melalui tatap muka langsung atau dengan menghabiskan waktu bersama minum kopi atau bir,” tuturnya. [Tempo.co]
