Para peneliti dari Yale University menemukan, bahwa cardian clock atau mekanisme genetis yang mengatur tidur manusia mengontrol level dari gen vital dalam sistem kekebalan tubuh. Para ilmuwan ini menghubungkan gen TLR 9 dengan siklus tidur tikus. Ketika gen ini berada dalam kondisi paling aktif, gen akan merespon bakteri dan virus dengan cara terbaik sehingga tikus merespon vaksin dan infeksi dengan cara yang lebih baik pula.
Secara teori, prinsip ini dapat diaplikasikan dengan gen yang sama pada manusia. Gangguan pada siklus ini bisa membuat kita lebih rentan terhadap penyakit, demikian diungkapkan dalam jurnal Immunitas. Prinsip gen ini juga menjelaskan mengapa jet lag berkontribusi terhadap penyakit dan karena itu sebaiknya ada waktu yang tepat untuk menerima vaksin.
“Secara intuisi, orang tahu kalau pola tidur mereka terganggu, maka mereka akan cenderung untuk sakit,” kata Profesor Erol King. Ia mengatakan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak suara bising dan lampu artifisial di ruang perawatan intensif rumah sakit yang kemungkinan mempengaruhi pasien.
“Pola tidur pasien di ruang perawatan intensif seringkali terganggu karena kebisingan dan lamanya terpapar sinar lampu artifisial,” ungkap Profesor King seperti dikutip situs Daily Mail edisi 17 Februari 2012. “Penting untuk diteliti bagaimana kedua faktor tersebut mempengaruhi respon kekebalan tubuh,” ujar King menambahkan. [Link]