Masturbasi merupakan bentuk rangsangan seksual yang sehat dari seseorang. Masturbasi sendiri adalah bentuk umum dari autoeroticism.
Topik ini masih dianggap tabu bagi sebagian masyarakat dan dianggap sebagai kelainan perilaku seksual. Itulah sebabnya masih banyak mitos dan kesalahpahaman mengenai masturbasi itu sendiri yang terus diperbincangkan oleh setiap generasi baru.
Dr A Chakravarthy, seorang konsultan reproduksi dan seksualitas, mencoba menjelaskan lima besar fakta seputar masturbasi, seperti yang dilansir melalui timesofindia, Senin (16/1).
Masturbasi tidak menyebabkan kebutaan
Masturbasi adalah metod normal dari aktivitas seksual bagi pria dan wanita sehingga tidak menyebabkan kebutaan atau masalah kesehatan lainnya. Masturbasi tidak ada hubungannya dengan hilangnya organ-organ sensorik tubuh dan merupakan aktivitas seksual yang benar-benar aman.
Banyak pasangan terus melakukan masturbasi setelah menikah
Ya, tentu saja. Masturbasi tidak menyebabkan masalah kesehatan. Namun, masih banyak orang yang beranggapan kalau orang yang teralu sering melakukan masturbasi dikategorikan sebagai orang yang sudah kecanduan seks dan berkemungkinan memerlukan bantuan seorang seksolog.
Lima Besar Mitos Mengenai Masturbasi
Ada begitu banyak mitos dan kesalahpahaman tentang masturbasi, bahkan dalam masyarakat beradab. Banyak orang yang salah mengartikan masturbasi, di antaranya bahwa masturbasi dapat menyebabkan kebutaan, infertilitas, penurunan daya seksual, menyebabkan berat badan berkurang, penurunan libido.
Wanita yang masturbasi tidak akan sulit mencapai orgasme selama hubungan seksual?
Ya, benar. Ini disebabkan karena mekanisme orgasme wanita lebih kompleks daripada laki-laki. Pria biasanya tiba pada orgasme dengan ejakulasi. Eksitasi yang tidak memadai dan teknik seks yang tidak tepat menjadi penghalang dalam mencapai orgasme untuk wanita. Ejakulasi dini dan pemanasan yang tidak memadai adalah alasan yang paling penting dari mitra laki-laki.
Seberapa sering seseorang masturbasi?
Tidak ada jumlah pasti karena ini bergantung pada setiap orang. Namun, tingkat rata-ratanya bisa mencapai tiga hingga tujuh kali tiap minggu.
[sumber]