Sulap dan ketrampilan visual lain cukup meningkatkan ukuran otak. Itulah, kesimpulan yang ditarik para peneliti dari Jerman. Kesimpulan ini sekaligus mementahkan paham bahwa ukuran otak orang dewasa tak bisa berubah sama sekali. Terkecuali, karena pengaruh usia dan penyakit.
Adalah seorang ahli saraf University of Regensburg, Arne May dan timnya yang melakukan penelitian terhadap 12 orang. Kedua belas orang ini berusia 20 tahun dan mayoritas berjenis kelamin perempuan. Mereka mepelajari akrobat klasik menggunakan tiga bola selama 3 bulan hingga mereka bisa melakukannya dan bertahan sedikitnya satu menit.
Selain kedua belas orang tersebut, ada 12 orang yang lain sebagai kelompok pembanding. Kelompok kedua ini tidak mempelajari keterampilan seperti kelompok pertama. Seluruh sukarelawan menjalani scan otak dengan magnetic resonance imaging (MRI) di awal program. Scan otak kedua dilakukan setelah program berlangsung tiga bulan.
Setelah scanning kedua ini, kelompok pertama tak boleh mempraktikkan kebolehannya selama 3 bulan. Setelah 3 bulan tersebut, pencitraan otak kembali dilakukan terhadap kedua kelompok.
Hasil scan menunjukkan, mempelajari sulap meningkatkan volume bagian abu-abu otak hingga 3 persen. Bagian abu-abu ini terdapat di tengah area temporal dan intra-parietal sulcus belakang bagian kiri. Keduanya adalah bagian hemisphere kiri otak yang memproses data dari gerakan visual. Sebaliknya, kelompok kedua tak menunjukkan adanya perubahan serupa.
Setelah scan otak ketiga yang dilakukan saat kelompok pertama sudah lupa bagaimana melakukan sulap, volume bagian abu-abu mengalami penurunan.
Dalam sudut pandang para ilmuwan, inilah bukti perubahan anatomis hanya bersifat sementara. “Hasil penelitian kami ini berseberangan dengan pandangan tradisional,” jelas seorang peneliti. Yakni, bahwa struktur anatomik otak pada manusia dewasa tidak berubah. Kecuali perubahan karena usia atau penyakit.
Sayangnya, mengapa ukuran otak bisa berkembang jika digunakan untuk belajar, belum ada penjelasannya. Bisa jadi, perubahan ini akibat peningkatan produksi neuron (sel otak) untuk membantu pemrosesan data. [sumber]