SISWA SD DIPUKUL GURU KARENA TIDAK BELI BUKU
Written By Unknown on Senin, 01 Agustus 2011 | 18.42
CIREBON - Sejumlah murid kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cangkol III, Kota Cirebon, dipukul oleh guru kesenian yang bernama Ani Suhaeni.
Murid-murid itu dipukul menggunakan penggaris kayu sepanjang sekitar satu meter pada Selasa (26/7/2011).
Mereka yang dipukul adalah siswa-siswa yang tidak mau membeli dua buku.
Sedikitnya ada lima murid yang menjadi korban pemukulan guru kesenian itu. Nadiah, satu dari sekian murid yang dipukul, mengatakan kepalanya tiba-tiba saja dipukul dengan penggaris kayu.
Nadiah mengaku pukulan gurunya itu tidak menimbulkan rasa sakit yang parah.
"Seingat saya ada empat teman yang juga dipukul kepalanya. Kami dipukul karena tidak membeli dua buku. Harga satu buku Rp 5.000," kata Nadiah ketika ditemui di rumah orang tuanya di RT 02/04, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (29/7/2011).
Ibu Nadiah, Sri Maryati, mengatakan, ia lebih memilih membeli buku di luar sekolah karena harganya jauh lebih murah.
Buku yang sama yang dijual di toko, ujar Sri, harganya sekitar Rp 1.800.
Kemarin, Ani didampingi Kepala SDN Cangkol III, Milik, mendatangi rumah Nadiah dan meminta maaf.
Langkah Ani dan Milik itu dilakukan setelah sejumlah orang tua murid mendatangi sekolah satu hari setelah insiden pemukulan tersebut.
"Saya sudah menerima permintaan maafnya. Saya berharap agar kejadian itu tidak terulang. Namanya orang minta maaf, ya kami maafkan. Jadi, tolong jangan diperpanjang lagi," ujar Sri kepada wartawan.
Kedua buku yang harus dibeli oleh Nadiah dan kawan-kawan berjudul Himpunan Lengkap Lagu-lagu Wajib Nasional dan Daerah Indonesiaku dan Menulis Tegak Bersambung untuk Sekolah Dasar.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumini Pursitawati, mengatakan pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada Ani.
Menurut, Jumini, Ani membantah telah melakukan pemukulan.
Dikatakan Jumini, pihaknya belum mendapat keterangan dari siswa yang mengaku dipukul. Jumini juga belum bisa memastikan soal sanksi untuk Ani.
Terkait hal itu Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Lili Eliyah, mengatakan pihaknya menyayangkan tindakan guru yang memukul muridnya hanya karena tidak mau membeli buku.
"Kalau benar-benar terjadi, kami sangat menyayangkan tindakan guru tersebut. Itu tindakan yang arogan seorang pendidik terhadap muridnya. Perbuatan itu tidak selayaknya dilakukan," katanya.
Lili mengatakan Dinas Pendidikan Kota Cirebon harus menindak tegas guru bila terbukti melakukan pemukulan. Namun, menurut Lili, sebelum memberikan sanksi, dewan akan memanggil pihak Dinas Pendidikan untuk melakukan klarifikasi.
Guru = digugu dan ditiru.
sabar sedikit bu, jangan ringan tangan
[Link]