Dikutip dari ScienceShots, 15 April 2011, pada makhluk modern yang memiliki struktur serupa, ukuran dan proporsi dari apa yang disebut sebagai scleral ring yang memperkuat jaringan luar mata dan sekitar pupil merupakan indikator handal untuk mengetahui apakah hewan bersangkutan aktif di siang hari, malam hari, atau pada siang dan malam hari.
Sebagai contoh, kecilnya ukuran diameter internal dari scleral ring milik pterosaurus Scaphognathus crassirostris berukuran sebesar burung elang (lihat lingkaran warna ungu pada gambar) dibandingkan dengan ukuran soket mata milik hewan tersebut mengindikasikan bahwa reptil terbang ini hanya bisa melihat di kondisi terang benderang.
“Namun, besarnya diameter internal dan eksternal dari scleral ring pada Velociraptor mongoliensis, dinosaurus bergigi tajam yang berukuran sebesar anjing retriever menunjukkan bahwa predator ini juga berburu di malam hari,” sebut kedua peneliti dalam laporannya.
“Temuan ini membantah pemahaman umum bahwa mamalia purba menyelinap tanpa terancam oleh predator yang sebelumnya diperkirakan hanya aktif pada siang hari,” sebut kedua peneliti.
[sumber]