PONTIANAK - Luar biasa sikap rendah hati Djupri Syukur. Meski hartanya senilai Rp 2 miliar dijarah, pengusaha beras dan alat tulis ini memaafkan komplotan bandit Andy cs. Djupri yang menjadi pengawas Panin Sekuritas ini berharap para bandit segera taubat.
"Saya kira yang dibutuhkan oleh kita semua adalah taubatnya para tersangka, sehingga tercipta rasa aman dan siapapun dia sebagai manusia, pasti bisa memaafkan," kata Ir Djupri Syukur kepada Tribun di Kota Pontianak, Senin (25/4/2011).
Warga Villa gading Raya I No 9C Sungai Raya Dalam ini mengalami musibah, Sabtu (23/4/2011) siang. Ketika rumahnya ditinggal pergi, digarong komplotan Andy yang berasal dari Palembang dan Jakarta.
Tak tanggung-tanggung semua perhiasan emas, berlian dan uang asing yang tersimpan dalam brankas digondol para bandit, termasuk telepon seluler dan barang elektronik lainnya. Tuhan Maha Kuasa. Belum sempat membawa keluar Provinsi Kalbar, Andy cs berhasil disergap Polresta Pontianak saat beristirahat di Hotel Mercure setelah mendapat laporan Djupri, Minggu (24/4/2011).
Hingga kemarin, Djupri belum sempat melihat wajah-wajah tersangka pencurian, kecuali yang dilansir Tribun. "Saya belum bersedia bertemu mereka. Tidak berkompeten, dan tidak ada keinginan untuk menemui para tersangka, karena masih dalam penyelidikan. Saya rasa belum perlu ketemu, dari foto sudah cukup. Kecuali harus ditemukan demi kepentingan penyidikan polisi, kita bersedia," tuturnya.
Penyidik Reskrim Polresta Pontianak masih mengembangkan kasus ini. Dalam penyidikan terhadap empat tersangka pencuri, penyidik mendapat informasi penting. Komplotan bandit terdiri Lexi, Jacky, Markus dan Andy alias Ejoy mengakui pernah menjarah rumah tetangga Djupri.
sumber