Pria yang bertugas sebagai soundman bernama Entis yang "dismackdown" oleh ustad Hariri dalam video yang ramai beredar di dunia maya memberikan pengakuan yang bertentangan dengan apa yang dikemukakan oleh ustad berambut gondrong ini.
Saat itu, Entis diminta untuk meninggikan volume pengeras suara. Menurut pengakuan Hariri, Entis justru membalas permintaan itu dengan berteriak. Entis pun membantah telah berteriak dan bertindak tak sopan kepada Hariri.
"Saya nggak membentak, saya bilang siap (ke Ustad Hariri). Saya dipanggil ke depan, saya ke depan. Saya nggak membentak, saya bilang siap pak. Saya minta maaf terus-terusan sama bapak. Saya kira udah beres, saya pergi, tapi saya dipanggil lagi," aku Entis di Studio Hanggar, Jakarta Selatan, Kamis 13 Februari 2014. Lalu Hariri menindih kepala Entis. "Saya nggak tahu mau diinjak bapak. Saya nunduk di bawah," akunya.
Konyolnya, Hariri memang tak membantah soal insiden itu. Tapi ia menolak bila disebut menginjak Entis. Menurutnya, yang dilakukannya hanya memperingati Entis dengan menindih bahu.
Memperingati kok caranya begitu? Ini ustadz apa preman? Buktinya banyak saksi kok. Pengakuannya kok nggak mencerminkan seorang ulama yang harus jadi panutan? Entah setan mana yang merasuki ustadz ini? Bikin malu saja. MUI harus bertindak keras nih
"Saya nggak membentak, saya bilang siap (ke Ustad Hariri). Saya dipanggil ke depan, saya ke depan. Saya nggak membentak, saya bilang siap pak. Saya minta maaf terus-terusan sama bapak. Saya kira udah beres, saya pergi, tapi saya dipanggil lagi," aku Entis di Studio Hanggar, Jakarta Selatan, Kamis 13 Februari 2014. Lalu Hariri menindih kepala Entis. "Saya nggak tahu mau diinjak bapak. Saya nunduk di bawah," akunya.
Konyolnya, Hariri memang tak membantah soal insiden itu. Tapi ia menolak bila disebut menginjak Entis. Menurutnya, yang dilakukannya hanya memperingati Entis dengan menindih bahu.
Ini yang diklaim Ustad Hariri sebagai tanda "peringatan" buat Entis.
Memperingati kok caranya begitu? Ini ustadz apa preman? Buktinya banyak saksi kok. Pengakuannya kok nggak mencerminkan seorang ulama yang harus jadi panutan? Entah setan mana yang merasuki ustadz ini? Bikin malu saja. MUI harus bertindak keras nih