Pages

Minggu, 16 Februari 2014

BOTOL PLASTIK PICU MIGRAIN DAN SAKIT KEPALA

Sebuah studi mengungkapkan bahwa kandungan di dalam botol plastik bisa memicu migrain dan sakit kepala, lho. Bukan berarti lantas Anda tak diperbolehkan untuk minum dari botol plastik, hanya saja sebaiknya penggunaan botol plastik tersebut dibatasi dan tidak terlalu sering.


Dilansir News Max Health, Minggu (2/2/2014), Bisphenol A (BPA) yang terdapat di dalam botol plastik diketahui dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, obesitas, infertilitas, dan kanker. Kini masalah yang ditimbulkan kembali ditambahkan dengan migrain dan sakit kepala.

Bahan kimia tersebut biasanya digunakan dalam produk sehari-hari seperti botol air plastik dan lapisan kaleng makanan. Di dalam tubuh, bahan kimia tersebut bertindak sebagai estrogen sintetis. Lebih dari 130 penelitian mengungkapkan bahwa bahan tersebut memiliki efek buruk pada kesehatan manusia.

Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh para peneliti di University of Kansas Medical Center. Mereka menunjukkan bahwa BPA dapat memperburuk gejala yang berhubungan dengan migrain. Peneliti percaya bahwa mereka yang sering mengalami migrain dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan kondisinya tersebut dengan memperhatikan asupan makanannya sehari-hari. Salah satunya dengan memilih-milih bahan pembungkus makanan atau minumannya.

Nancy Berman, PhD, seorang profesor anatomi dan biologi sel di University of Kansas Medical Center, mengungkapkan bahwa ada hubungan antara migrain dan hormon estrogen. Bekerja sama dengan Kenneth E. McCarson, PhD, dan staf dari KU Medical Center's Rodent Behavior Facility, ia menyebutkan bahwa tikus dengan sakit kepala berperilaku sama seperti manusia; menghindari cahaya, suara, dan gerakan rutin.

Para peneliti mempelajari perilaku tikus setelah mereka terkena BPA. Mereka menemukan bahwa tikus yang terpapar BPA menunjukkan secara signifikan gejala migrainnya semakin memburuk jika dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar BPA.

Selain itu, para penulis turut memperhatikan studi klinis yang dilakukan oleh Ruthann A. Rudel dan rekan-rekannya di Silent Spring Institute di Newton, Massachusetts. Saat itu, mereka menggunakan diet bebas kemasan plastik dan kemasan kaleng. Hasilnya menunjukkan adanya penurunan BPA sebanyak 66 persen dalam urine pasien, hanya dengan jangka waktu tiga hari.

"Tidak ada obat baru, Anda hanya perlu memperhatikan pola makan dan mengurangi penggunaan botol plastik serta kalengan makanan. Dengan begitu, Anda sudah mengurangi risiko migrain Anda sendiri," ujar Berman.