MALANG – Meletusnya Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam berdampak pula bagi Arema Cronus. Tim asuhan duet pelatih Suharno – Joko ‘Getuk’ Susilo ini, harus memutar otak untuk mencari cara agar bisa kembali ke Malang.
Perjalanan pulang Singo Edan menuju Bhumi Arema ini menemui hambatan lantaran jadwal penerbangan pesawat Citilink yang akan ditumpangi Arema membatalkan penerbangan.
Arema sebelumnya berencana menggunakan pesawat Citilink dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta langsung menuju Bandara Abd. Saleh Malang. Akan tetapi rencana tersebut kandas dan manajemen harus kembali menyusun rencana.
Padahal, Ahmad Bustomi dkk sudah berada di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta sejak pukul 05.30, karena Arema dijadwalkan terbang tepat pada pukul 07.00 WIB. Waktu penerbangan sudah tiba, Arema mendapat kabar bahwa penerbangan mengalami delay. Pesawat yang akan membawa rombongan Arema berangkat dari Jogjakarta tidak bisa terbang.
Pagi itu berhembus kabar bahwa Bandara Adi Sucipto, Jogyakarta tidak bisa digunakan untuk lepas landas pesawat. Kabar itu tentu membuat para pemain Arema menjadi resah.
Kabar tersebut akhirnya menemui kepastian setelah pihak Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta memberikan pengumuman secara resmi bahwa penerbangan menuju Malang dibatalkan. Memperoleh kenyataan itu, beberapa official dan tim pelatih Arema melakukan diskusi. Tampak Pelatih Arema, Suharno serius berbincang dengan General Manager Arema, Ruddy Widodo dan beberapa official lain.
“Awalnya ada usulan pertama naik kereta api. Ternyata kereta api pun tidak bisa. Kemudian kepikiran pulang naik bus, tapi setelah dipikir lagi juga tidak mungkin karena kita perjalanan jauh,” ujar General Manager Arema, Ruddy Widodo kepada Malang Post.
Akhirnya, pihak manajemen memutuskan untuk naik pesawat dengan tujuan Bali, kemudian beralih menggunakan bus menuju Malang. Setelah manajemen mencari tiket pesawat, ternyata untuk jadwal keberangkatan siang hari sudah habis di semua maskapai. “Jadi kita harus menunggu keberangkatan malam hari pukul 20.15 WIB,” jelasnya.
Dalam waktu menunggu itu, tim memanfaatkannya dengan melakukan Salat Jumat untuk yang beragama muslim. Usai menjalankan ibadah, skuad Arema bergegas menuju Hotel Aston Cengkareng untuk menunggu waktu malam hari tiba. Saat berada di hotel ini, para pemain memanfaatkannya untuk istirahat dan bersantai. Tampak beberapa pemain yang asik bermain kartu dan bersenda-gurau.
Pada pukul 18.30 WIB, tim Arema sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang untuk bersiap menaiki pesawat tujuan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Sesampainya di Pulau Dewata, para pemain langsung beralih menggunakan bus dengan tujuan Malang, tanpa singgah terlalu lama di Bali.
Arema sebelumnya berencana menggunakan pesawat Citilink dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta langsung menuju Bandara Abd. Saleh Malang. Akan tetapi rencana tersebut kandas dan manajemen harus kembali menyusun rencana.
Padahal, Ahmad Bustomi dkk sudah berada di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta sejak pukul 05.30, karena Arema dijadwalkan terbang tepat pada pukul 07.00 WIB. Waktu penerbangan sudah tiba, Arema mendapat kabar bahwa penerbangan mengalami delay. Pesawat yang akan membawa rombongan Arema berangkat dari Jogjakarta tidak bisa terbang.
Pagi itu berhembus kabar bahwa Bandara Adi Sucipto, Jogyakarta tidak bisa digunakan untuk lepas landas pesawat. Kabar itu tentu membuat para pemain Arema menjadi resah.
Kabar tersebut akhirnya menemui kepastian setelah pihak Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta memberikan pengumuman secara resmi bahwa penerbangan menuju Malang dibatalkan. Memperoleh kenyataan itu, beberapa official dan tim pelatih Arema melakukan diskusi. Tampak Pelatih Arema, Suharno serius berbincang dengan General Manager Arema, Ruddy Widodo dan beberapa official lain.
“Awalnya ada usulan pertama naik kereta api. Ternyata kereta api pun tidak bisa. Kemudian kepikiran pulang naik bus, tapi setelah dipikir lagi juga tidak mungkin karena kita perjalanan jauh,” ujar General Manager Arema, Ruddy Widodo kepada Malang Post.
Akhirnya, pihak manajemen memutuskan untuk naik pesawat dengan tujuan Bali, kemudian beralih menggunakan bus menuju Malang. Setelah manajemen mencari tiket pesawat, ternyata untuk jadwal keberangkatan siang hari sudah habis di semua maskapai. “Jadi kita harus menunggu keberangkatan malam hari pukul 20.15 WIB,” jelasnya.
Dalam waktu menunggu itu, tim memanfaatkannya dengan melakukan Salat Jumat untuk yang beragama muslim. Usai menjalankan ibadah, skuad Arema bergegas menuju Hotel Aston Cengkareng untuk menunggu waktu malam hari tiba. Saat berada di hotel ini, para pemain memanfaatkannya untuk istirahat dan bersantai. Tampak beberapa pemain yang asik bermain kartu dan bersenda-gurau.
Pada pukul 18.30 WIB, tim Arema sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang untuk bersiap menaiki pesawat tujuan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Sesampainya di Pulau Dewata, para pemain langsung beralih menggunakan bus dengan tujuan Malang, tanpa singgah terlalu lama di Bali.