Pages

Minggu, 15 Desember 2013

KENAPA BELUM JUGA HAMIL? CEK APAKAH 4 HAL INI JADI PENYEBABNYA


Belum juga hamil setelah beberapa lama menikah bisa membuat pasangan resah. Kegelisahan pun muncul dan Anda atau suami jadi bertanya-tanya kenapa belum hamil padahal sudah rutin bercinta. Adakah ada sesuatu yang salah? Apakah memang ada masalah ketidaksuburan?

Infertilitas atau ketidaksuburan memang masalah yang rumit. Jika pasangan tidak berkonsultasi ke dokter, mereka tak akan mengetahui adanya masalah kesuburan ini hanya dengan kasat mata, tanpa pemeriksaan laboratorium. Berikut ini berbagai masalah infertilitas yang bisa menyebabkan pasangan sulit memiliki anak.

1. Faktor Pria
Menurut pendiri Colorado Center for Reproductive Medicine, Dr. William Schoolcraft, penyebab paling utama masalah ketidaksuburan adalah karena faktor dari pria. Beberapa penyebab pasangan sulit punya anak karena faktor pria adalah jumlah sperma yang rendah dan motalitas sperma buruk. Motalitas adalah kemampuan sperma untuk mencapai sel telur. Sperma harus bisa bergerak sendiri dengan berenang dan bergeliat-geliat. Seorang pria disebut subur jika lebih dari 40% spermanya bisa bergerak.

Jika memang penyebab wanita sulit hamil karena faktor pria, jangan terlalu bersedih karena sebagian besar masalah ketidaksuburan itu bisa diobati. Namun biasanya pria sudah mengalami stres ketika disebut punya problem infertilitas. Jadi cobalah membantunya mengatasi stres tersebut. Yakinkan pasangan kalau masalah ketidaksuburannya bisa diobati atau diatasi dengan prosedur lainnya seperti IVF (in vitro fertilization) atau bayi tabung.

2. Endometriosis
National Infertility Association di AS memperkirakan ada 3-5 juta wanita usia produktif di negara itu yang menderita endometriosis atau kista pada dinding rahim. Endometriosis ini bisa menyebabkan sulitnya sperma dan sel telur bertemu. Ciri-ciri penderita kista pada dinding rahim ini biasanya merasakan sakit yang teramat sangat ketika datang bulan, sakit saat bercinta dan darah haid cukup banyak. Agar tidak menduga-duga, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan apakah di dinding rahim ada kista atau tidak. Jika kista sudah berukuran cukup besar, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi laparoskopi. "Beberapa pasien bisa hamil 6-8 bulan setelah operasi," jelas Dr. Schoolcraft.

3. Gangguan Ovulasi
Ovulatory disorder atau gangguan ovulasi (proses pelepasan sel telur) merupakan masalah yang umumnya menyebabkan wanita jadi tidak subur. Ketika masalah ini datang, ovulasi tidak terjadi atau kalaupun terjadi tidak konsisten. Beberapa wanita dalam usia produktif bisa mengalami masalah ini yang artinya dia mengalami menopause dini. Beberapa wanita lain bisa jadi hanya mengalami ovulasi setiap tiga bulan. Penyebab adanya gangguan ovulasi ini mulai dari ketidakseimbangan hormon, olahraga berlebihan, penurunan atau kenaikan berat badan terlalu drastis hingga terlalu stres. Masalah ovulasi ini bisa diatasi dengan konsumsi obat sesuai resep dokter.

4. Stres
Menurut Dr. Brian Kaplan, pendiri Fertility Centers of Illionis, stres mempengaruhi semua masalah kesehatan termasuk ketidaksuburan. Meski demikian bukan berarti stres menjadi faktor tunggal penyebab seorang wanita belum hamil. Hanya jika wanita itu mengalami stres yang sangat ekstrim itu bisa mempengaruhi kemungkinannya untuk memiliki anak. Saat terlalu stres, haid bisa tidak teratur.

Pendiri Fertility Awareness Counseling and Training Seminars (FACTS), Tony Weschler menambahkan stres bisa mempengaruhi fungsi hipotalamus, bagian di otak yang berfungsi mengatur emosi, tekanan darah, denyut jantung, suhu tubuh dan perilaku konsumsi. Bagian otak ini juga mengatur hormon yang memerintahkan ovarium untuk melepaskan sel telur.

Seperti dikutip babycenter, ketika Anda merasa stres, masa subur akan mengalami penundaan atau malah sama sekali tidak terjadi. Sehingga ketika Anda dan pasangan bercinta ketika masa subur, Anda bisa kehilangan kesempatan untuk hamil.