TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suhendar(38) seorang tukang ojek yang menjadi saksi amukan model majalah dewasa Novi Amelia(26) menceritakan aksi amukan dan buka baju dara kelahiran Medan, 1 Desember 1987 tersebut.
Suhendar mengaku saat tiba di pangkalan ojek kawasan Karet Pedurenan sekitar pukul 07.30 WIB mendengar suara teriakan perempuan dari dalam rumah kos-kosan yang ada di belakang pangkalan ojeknya. Tak lama kemudian, penjaga dan salah seorang penghuni kosan memanggilnya.
Saat memasuki rumah kos-kosan tersebut, Suhendar melihat seorang perempuan muda mengenakan kemeja abu-abu berbalut jaket hitam dan celana panjang berwarna hijau, tengah berteriak di bagian taman.
Saat itu, Suhendar mengaku belum mengetahui bila perempuan tersebut adalah Novi Amelia, sang model majalah dewasa yang sempat menabrak tujuh orang dengan Honda Jazz-nya di kawasan Tamansari, Gajah Mada, Jakarta Barat, pada 11 Oktober 2012 lalu.
Dari penuturan penjaga kosan, Suhendar baru mengetahui bila perempuan tersebut mencari-cari temannya yang menurutnya menjadi penghuni di kosan itu. Penjaga rumah dan para penghuni kosan sudah memberitahukan Novi bila orang yang dicarinya itu sudah tidak tinggal di kosan tersebut.
Perempuan itu tak menggubris apa yang dikatakan penjaga dan penghuni kosan tersebut. Dia justru berulah dengan berteriak kencang.
Melihat aksi tersebut, dua penjaga dan penghuni kosan tersebut meminta Novi untuk pergi.
"Dia di dalam kosan ini enggak mau keluar, dia malah berontak. Diusir enggak mau keluar-keluar, malah bikin ulah seperti orang kesurupan. Mulanya, saya pikir dia teriak-teriak karena lagi bertengkar dengan cowoknya, ternyata bukan," kata tukang ojek yang akrab disapa Eeng itu.
Melihat tingkah aneh itu, Suhendar langsung berusaha menenangkan perempuan itu.
Penjaga dan penghuni kosan meminta Suhendar untuk mengantarkan perempuan tersebut ke rumahnya. Dan Suhendar pun berinisiatif mengambil KTP perempuan itu dari dalam tasnya.
Dari KTP itu, Suhendar hanya mengetahui perempuan itu bernama Novi Amilia dan beralamat di Rusun Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Waktu sudah lihat KTP-nya, saya belum tahu dia Novi yang menabrak di daerah Gajah Mada," ucap Suhendar.
Selanjutnya, Suhendar meminta Novi untuk naik sepeda motornya yang ada di pangkalan dan Novi menurutinya.
Dalam perjalanan menuju rusun, Novi hanya terdiam. Dan setiba di rusun, kawasan Petamburan, Suhendar menanyakan seorang satpam tentang kebenaran Novi tinggal di rusun tersebut. Namun, satpam itu justru mengatakan Novi sudah tidak tinggal di rusun itu.
Sang satpam justru memberitahukan Suhendar, bahwa perempuan yang dibawanya itu adalah Novi Amilia, perempuan yang tengah berkasus karena menabrak tujuh orang di Tamansari. "Nah, dari satpam itu saya baru tahu kalau Novi itu yang kasus menabrak orang di Gajah Mada. Yah, saya kaget. Dari situ, saya berpikir ada yang enggak beres dengan perempuan ini," kata bapak dengan dua anak itu.
"Saya curiga pas di rusun itu. Dan saya dikasih tahu satpam, si Novi orangnya kaya 'begitu' katanya Novi itu seperti orang kecanduan narkoba juga," imbuhnya.
Selanjutnya, Suhendar berinisiatif kembali ke rumah kosan, tempat awal Novi mengamuk. "Yah, waktu itu saya bingung, yah saya bawa balik saja ke sini," ujarnya.
Setiba di rumah kosan tempat awal, Novi kembali berteriak-teriak. Dan Suhendar kembali berusaha menenangkan dan menanyakan tempat tinggal Novi. Namun, Novi kembali mengatakan bila dia tinggal di Rusun Petamburan dan minta diantarkan ke rusun tersebut.
Saat memasuki rumah kos-kosan tersebut, Suhendar melihat seorang perempuan muda mengenakan kemeja abu-abu berbalut jaket hitam dan celana panjang berwarna hijau, tengah berteriak di bagian taman.
Saat itu, Suhendar mengaku belum mengetahui bila perempuan tersebut adalah Novi Amelia, sang model majalah dewasa yang sempat menabrak tujuh orang dengan Honda Jazz-nya di kawasan Tamansari, Gajah Mada, Jakarta Barat, pada 11 Oktober 2012 lalu.
Dari penuturan penjaga kosan, Suhendar baru mengetahui bila perempuan tersebut mencari-cari temannya yang menurutnya menjadi penghuni di kosan itu. Penjaga rumah dan para penghuni kosan sudah memberitahukan Novi bila orang yang dicarinya itu sudah tidak tinggal di kosan tersebut.
Perempuan itu tak menggubris apa yang dikatakan penjaga dan penghuni kosan tersebut. Dia justru berulah dengan berteriak kencang.
Melihat aksi tersebut, dua penjaga dan penghuni kosan tersebut meminta Novi untuk pergi.
"Dia di dalam kosan ini enggak mau keluar, dia malah berontak. Diusir enggak mau keluar-keluar, malah bikin ulah seperti orang kesurupan. Mulanya, saya pikir dia teriak-teriak karena lagi bertengkar dengan cowoknya, ternyata bukan," kata tukang ojek yang akrab disapa Eeng itu.
Melihat tingkah aneh itu, Suhendar langsung berusaha menenangkan perempuan itu.
Penjaga dan penghuni kosan meminta Suhendar untuk mengantarkan perempuan tersebut ke rumahnya. Dan Suhendar pun berinisiatif mengambil KTP perempuan itu dari dalam tasnya.
Dari KTP itu, Suhendar hanya mengetahui perempuan itu bernama Novi Amilia dan beralamat di Rusun Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Waktu sudah lihat KTP-nya, saya belum tahu dia Novi yang menabrak di daerah Gajah Mada," ucap Suhendar.
Selanjutnya, Suhendar meminta Novi untuk naik sepeda motornya yang ada di pangkalan dan Novi menurutinya.
Dalam perjalanan menuju rusun, Novi hanya terdiam. Dan setiba di rusun, kawasan Petamburan, Suhendar menanyakan seorang satpam tentang kebenaran Novi tinggal di rusun tersebut. Namun, satpam itu justru mengatakan Novi sudah tidak tinggal di rusun itu.
Sang satpam justru memberitahukan Suhendar, bahwa perempuan yang dibawanya itu adalah Novi Amilia, perempuan yang tengah berkasus karena menabrak tujuh orang di Tamansari. "Nah, dari satpam itu saya baru tahu kalau Novi itu yang kasus menabrak orang di Gajah Mada. Yah, saya kaget. Dari situ, saya berpikir ada yang enggak beres dengan perempuan ini," kata bapak dengan dua anak itu.
"Saya curiga pas di rusun itu. Dan saya dikasih tahu satpam, si Novi orangnya kaya 'begitu' katanya Novi itu seperti orang kecanduan narkoba juga," imbuhnya.
Selanjutnya, Suhendar berinisiatif kembali ke rumah kosan, tempat awal Novi mengamuk. "Yah, waktu itu saya bingung, yah saya bawa balik saja ke sini," ujarnya.
Setiba di rumah kosan tempat awal, Novi kembali berteriak-teriak. Dan Suhendar kembali berusaha menenangkan dan menanyakan tempat tinggal Novi. Namun, Novi kembali mengatakan bila dia tinggal di Rusun Petamburan dan minta diantarkan ke rusun tersebut.