Pages

Selasa, 16 Juli 2013

5 OBYEK WISATA DI NANGROE ACEH DARUSSALAM

1. Makan Sultan Iskandar Muda


Terletak dekat dengan Krueng Daroy, yang bersebelahan dengan Meuligoe Banda Aceh, kediaman resmi Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, dan berdampingan dengan Museum Aceh. Makam ini dahulu sempat dihilangkan jejaknya oleh Belanda waktu sedang berlangsung perang Aceh.

Pada 19 Desember 1952 lokasi Makam Sultan Iskandar Muda itu bisa ditemukan kembali, dengan petunjuk yang telah diberikan oleh bekas permaisuri seorang Sultan Aceh bermana Pocut Meurah.


Sultan Iskandar Muda memerintah Kerajaan Aceh pada tahun 1607-1636, dan membawa Aceh pada puncak kejayaan. Pada abad ke-17, Kerajaan Aceh di peringkat kelima yang terbesar di antara kerajaan-kerajaan Islam di seluruh dunia. ketika Banda Aceh telah menjadi bandar pusat perniagaan internasional, dan disinggahi kapal-kapal asing yang memuat hasil bumi dari kawasan Asia menuju benua Eropa.

2. Museum Negeri Banda Aceh


Museum Aceh didirikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, yang pemakaiannya diresmikan oleh Gubernur Sipil dan Militer Aceh Jenderal H.N.A. Swart pada tanggal 31 Juli 1915. Pada waktu itu bangunannya berupa sebuah bangunan Rumah Tradisional Aceh (Rumoh Aceh).


Bangunan tersebut berasal dari Paviliun Aceh yang ditempatkan di arena Pameran Kolonial (De Koloniale Tentoonsteling) di Semarang pada tanggal 13 Agustus - 15 November 1914. Yang berlokasi di sebelah Timur Blang Padang di Kutaraja (Banda Aceh sekarang).

3. Pemandian Air Panas Simpang Balek


Terletak di Simpang Balik sekitar 8 Km dari Kota Redelong, Kabupaten Bener Meriah. Kolam air panas ini diberi nama sesuai daerah oleh masyarakat sekitar. Kolam air panas ini sudah lama terkenal dan selalu ramai dikunjungi wisatawan ketika liburan.

Ada dua lokasi pemandian air panas di Simpang Balik, yang pertama di pusat pasar yang sering dikunjungi oleh penduduk dan yang satunya berada diatas yang dibangun oleh Pemerintah Aceh. Disini dibangun 2 kolam, satu untuk pria dan satu untuk wanita.


Menurut kepercayaan masyarakat setempat, bila mandi di kolam ini maka dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.

4. Taman Nasional Gunung Leuser


Taman Nasional Gunung Leuser biasa disingkat TNGL adalah salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 Hektar yang secara administrasi pemerintahan terletak di dua Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Provinsi Aceh yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya,Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, sedangkan Provinsi Sumatera Utara yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo dan Langkat.


Taman nasional ini mengambil nama dari Gunung Leuser yang menjulang tinggi dengan ketinggian 3404 meter di atas permukaan laut di Aceh. Taman nasional ini meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,pariwisata, dan rekreasi.

Taman Nasional Gunung Leuser memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu :

a. perlindungan sistem penyangga kehidupan;
b. pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya;
c. pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

5. Danau Laut Tawar


Danau Laut Tawar adalah sebuah danau dan kawasan wisata yang terletak di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Nanggröe Aceh Darussalam. Disisi barat danau ini terdapat sebuah kota kabupaten yaitu kota TAKENGON, yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Aceh Tengah.


Suku Gayo menyebut danau ini dengan sebutan Danau Lut Tawar. Luasnya kira-kira 5.472 hektar dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km. Volume airnya kira-kira 2.537.483.884 m³ (2,5 triliun liter).